Part 13

292 29 21
                                    

Pagi hari tiba. Hyunsuk bangun lebih awal barengan dengan Jihoon. Mereka memilih untuk memasak. Jihoon membuka jendela dapur hingga menampakkan pemandangan taman yang indah. Hari ini sangat cerah, secerah senyuman treasure. Haha itu benar!

Tanpa mereka sadari, orang tua mereka masing masing duduk di ruang tamu memperhatikan keseharian mereka. Ini memang sengaja pihak agensi memberi kejutan kepada treasure. Ketika Hyunsuk memasak, dari ruang tamu, sang eomma terus memperhatikannya dengan senyuman.

"Hyeong bangunkan Junkyu, aku takut" ujar Jihoon pelan.

Hyunsuk mengernyit.

"Kau berotot tapi takut pada koala" cibir Hyunsuk.

Oh ayolah Hyunsuk. Jihoon hanya takut Junkyu ini sedang mode maung. Kalian tau kan kalau Junkyu marah itu bagaimana? Ihh Jihoon si ngeri ngebayangin nya.

"Hyeonggg~" panggil Jihoon dengan nada merengek.

"Bangunkan sendiri sana!" Kekeh Hyunsuk dan langsung pergi meninggalkan Jihoon sendiri di dapur. Sedangkan Jihoon hanya mengerucutkan bibirnya lucu.

Percakapan mereka terdengar oleh orang tuanya karena orang tua mereka di beri alat khusus untuk bisa mendengar percakapan mereka.

Jihoon perlahan berjalan ke arah pintu kamar Junkyu. Ia membuka pintu perlahan lalu menyalakan lampu. Jihoon menggigit bibir bawahnya. Sedetik ia menghela nafas karena di lihat, ternyata Junkyu tidur bersama Doyoung.

"Junkyu-ya, Doyoung-ah. Kajja, irreona." Ujar Jihoon lembut sambil menepuk nepuk pantat keduanya.

"Eung~ Hyeongg! Dobby mengantuk!" Ucap Doyoung yang agak sedikit ngegas.

Junkyu dengan mata sedikit terbuka hanya menggeleng gelengan kepalanya. Ia menyibak selimut yang menutupi tubuh mungil adiknya.

"Bangun jika tidak mau ada bencana di dorm"

Hanya dengan kalimat itu, mampu membuat Doyoung langsung bangun dan pergi ke kamar mandi. Jihoon dan Junkyu hanya terkekeh. Kalian mau tau bencana apa? Ya kalian pasti tau. Eomma Hyunsuk akan marah kalau salah satu dari mereka susah di bangunkan. Makannya member sering menyebutnya "bencana"

Setelah semuanya bangun. Orang tua mereka tersenyum di ruang tamu melihat interaksi mereka yang benar benar selayaknya adik kakak.

"SO JUNGHWAN CEPAT MANDINNYA. KAU INI MANDI ATAU BERHIBERNASI SI?!" Teriak Hyunsuk.

Nah kan. Junkyu bilang juga apa. Pasti setiap pagi selalu ada bencana. Hahaha. Ayolah ini bercanda.

Junghwan keluar dari kamar mandi dengan tampang polos.

"Kau ini Hyeong. Aku baru masuk sudah kau suruh keluar. Malas!"

Ceritanya si dedek marahh. Astaga, dasar bayi. Yang lain hanya terkekeh melihat Junghwan marah. Pasalnya sangat menggemaskan.

"Haru kenapa hanya memakai kaos?" Tanya Doyoung.

"Oh aku? Aku sepertinya tidak ikut ke agensi Hyeong. Aku sedang sedikit tidak enak badan. Hehe" jawabnya.

Hyunsuk langsung melotot. Begitupula orang tua haruto yang sedikit melotot dari ruang tamu.

"Mwo?! Kau sakit? Mana yang sakit? Katakan padaku, perlu ku panggilkan dokter?"

Ayolah. Bolehkah Haruto marah? Bukan marah. Tapi! Pasti saja Hyunsuk mengkhawatirkannya secara berlebihan. Tapi dia suka. Tapi ayolah, haruto sudah besar.

"Hyeong, aku baik baik saja. Ayolah aku bukan anak kecil. Tuh Junkyu Hyeong yang anak kecil!" Ketua haruto sambil menunjuk Junkyu. Yang di tunjuk melemparkan tatapan tajam membuat haruto langsung menunduk.

My Great Brother || KyuDo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang