Part 12 [Flashback Masa Trainee]

287 27 6
                                    

Semua trainee sudah ada di atas panggung. Ini momen tegang bagi mereka karena, ya.. kalian pasti tau kan? Ini babak final penentuan yang berhasil debut.

Note : ini ga ada sangkut pautnya sama di rl, jadi aku bikin karangan sendiri sebagian dan jadi jangan ada yg komen "kok beda" "bukannya pas itu ini ga debut?" Dan sebagainya. Camkan ya ini ga ada sangkut pautnya sama rl (karangan sendiri sebagian) dan masalah orang tua, jangan di bawa² ke rl karena ini fiksi ya, mohon pengertiannya, terima kasih🙏🏻

Terlihat seluruh orang tua hadir. Sebenarnya, jujur saja. Sangat jujur. Junkyu sangat iri melihat yang lain orang tuanya datang.

"Pemirsa, terima kasih telah menyaksikan debut untuk Treasure. FINALLY. TREASURE BOX!!"

Acara treasure box telah di mulai.

"Baik. Battle, untuk vocalis. Junkyu, Yedam, dan Jeongwoo! Silahkan naik ke panggung"

Ketiganya yang terpanggil mulai mempersiapkan diri untuk bernyanyi. Penampilan mereka dimulai. Banyak orang orang terpilih yang hadir, berteriak dan mensupport mereka. Penampilan mereka sangat keren, yang lain terkagum mendengar dan melihat penampilan mereka yang sangat luar biasa ketika membawakan lagu, "last dance" 

Penampilan mereka kini berakhir.

•••

"Kim Junkyu. Dance yang benar. Dance macam apa seperti itu?"

"Suaramu kurang power"

"Kim Junkyu, penampilanmu sangat buruk hari ini"

"Jeongsonghamnida"

•••

"Yak Kim Junkyu kau tau ini kompetisi kan? Lakukan dengan benar."

"Dance mu buruk."

••••

Sungguh, semasa latihan. Junkyu banyak sekali mendapat ulasan buruk. Junkyu ingat saat pertama kali mengambil nilai bulanan pertama. Dimana dirinya terlalu gugup sampai suaranya tak stabil. Junkyu ingat, sangat ingat. Dimana dirinya harus menahan rasa gugup. Tapi untungnya, sang atasan peka dan langsung memanggilkan psikolog khusus Junkyu. Dimana Junkyu banyak membagi pengalaman buruk serta menceritakan kesulitannya semasa trainee pada dokter khusus itu.

Setelah kejadian itu, sang atasan meminta beberapa staff untuk menempelkan papan Mading di depan ruang latihan khusus semua trainee untuk memberi semangat dan support pada Junkyu. Dan sang adik >> Kim Doyoung terpaku melihat banyak yang sayang pada sang kakak. Akhirnya, Doyoung menulis sedikit kata kata khusus untuk Junkyu.

Hingga Junkyu melihat itu, ia sedikit mengeluarkan air mata karena terharu. Sangat terharu.

•••

Hari ini tepat dimana hari yang membuat seluruh trainee tegang. Dimana voting pemilihan debut di umumkan.

"Mari kita lihat siapa orang pertama yang berhasil debut!"

Semua melihat ke layar belakang. Banyak orang merapalkan doa agar orang yang mereka inginkan berhasil debut.

"WATANABE HARUTO!! Haruto, chukhae"

Haruto berjongkok. Sungguh, ia ingin menangis. Oh astaga, tidak tidak. Bagaimana ini? Hati mungilnya.. semua bersorak senang, kedua orang tua haruto ikut senang bahkan menangis haru.

"Haruto, silahkan ucapkan terima kasih kepada kedua orang tuamu"

"Eee.. mama, papa. Terima kasih atas semuanya, terima kasih atas supportnya, dan terima kasih telah melahirkan anak tampan sepertiku"

Seketika semua tertawa.

"Ah Jeongsonghamnida. Arigatou Gozaimas" (maap ya kalo salah tulisannya, ga tau gimana hiks)

"Baiklah. Mari kita lihat siapa selanjutnya!"

Semua kembali tegang sambil melihat layar voting di depan mereka.

"BANG YEDAM!!"

•••

Sekarang penentuan akhir. Hanya ada dua member. Member yang berhasil lolos sesuai urutan tadi ialah. Haruto, Yedam, Jeongwoo, Hyunsuk, Jihoon, Jaehyuk, Asahi, Yoshi, Mashiho, dan Junghwan. Dan Yang Hyun-suk memiliki 2 pilihan lagi yang berhasil lolos.  (Ini ngarang ya, jangan tanya lagi. Tadi di note udh di jelasin)

"Saya akan menyebutkannya langsung sekaligus dua orang tersebut." Ujar sang produser membuat yang lain langsung kembali tegang.

"Kim Junkyu, dan Kim Doyoung imnida"

Junkyu dan Doyoung saling melirik satu sama lain. Doyoung langsung berhambur kepelukan Junkyu. Semua yang melihat interaksi Junkyu dan Doyoung pun menangis. Member yang berhasil debut dan trainee yang gagal ikut memeluk si kembar.

"Hyeong. Hah, ini tidak mimpi hiks. Hyeong!" Doyoung kembali memeluk Junkyu.

"Baiklah, Junkyu, Doyoung? Kembar Kim. Silahkan ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua kalian"

Deg.

Namun seketika. Senyum mereka pudar.

"Ah, bisakah kami tidak mengucapkannya?"

Semuanya terkejut mendengar apa yang baru saja Junkyu ucapkan.

"Maksudnya?" Tanya Sang pembawa acara.

"Aniya. Eum, aku hanya ingin berterima kasih pada eommaku. Meski beliau tidak ada disini. Tapi setidaknya, beliau masih ada di hati kami berdua. Eomma, kami merindukanmu. Terima kasih telah rela berkorban bertaruh nyawa melahirkan kami. Eomma lihat, adik ku sudah dewasa. Eomma kami berhasil mewujudkan mimpi. Terima kasih banyak. Terimakasih eomma. Kami akan membahagiakanmu!" Ucap Junkyu dengan nada agak sedikit bergetar dan air mata yang terus mengalir. Doyoung? Dia sudah menangis duluan di pelukan Yedam.

"Appamu?"

Junkyu melirik sang pembawa acara.

"Untuk apa aku mengucapkan terima kasih pada si tua itu?" Ucapnya tajam. Sontak yang disana langsung terkejut.

"Ayolah, jangan terkejut. Dia memang jahat. Dia penyebab eommaku pergi. Dia berani berselingkuh tepat di depan mata eommaku dan bahkan kami berdua. Itu yang membuat eommaku depresi berat sampai harus bunuh diri. Dan appa tidak mau mengurus kami, dia meninggalkan kami begitu saja. Sampai aku harus bekerja paruh waktu dan putus sekolah demi masa depan Doyoung. Jadi, untuk apa terima kasih pada si tua itu?"

Penjelasan Junkyu mampu membuat seluruh yang disana terkejut.

Junkyu melirik Doyoung yang sudah sesenggukan sejak tadi. Ia membuka lebar tangannya, tanda memberi ruang untuk Doyoung memeluknya. Doyoung paham dan langsung berhambur kepelukan Junkyu. Hal itu membuat hati yang disana merasa tersayat. Mereka berhasil berjuang sampai di titik sekarang.

Sang produser berdiri dari tempat duduknya. Ia berjalan menghampiri si kembar Kim.

Sang produser merentangkan tangannya lalu memeluk dua Kim dengan erat.

"P-produser-nim?"

Sang produser melepas pelukannya saat Junkyu bersuara.

"Sukses ya, kalian hebat" ucap yang Hyun-suk lembut sambil mengusak Surai keduanya.

"Gamsahamnida sajang-nim"

Flashback off

TBC

My Great Brother || KyuDo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang