"Ayo, pulang."
Teguran Junkyu membuat Asahi tersentak. Dia mengalihkan perhatian dari layar komputer dan langsung terkejut manakala melihat rekannya itu sudah rapi memakai mantel serta menyandang tas, bersiap untuk meninggalkan kantor. Tepat di sampingnya, nampak Jaehyuk juga sedang memakai jaket sambil menunggu komputer selesai loading.
"Pulang sekarang?" pertanyaan Asahi membuat teman-temannya balas menjatuhkan tatapan heran.
"Kau mau lembur?" Junkyu balik bertanya.
"Sedikit lagi," desis si gadis Jepang. "Tinggal menghitung total anggaran."
"Jangan bekerja terlalu keras," tegur Jaehyuk. "Lembur atau tidak, gaji kita tidak akan banyak berubah. Malah cuma nambah-nambahi beban hidup."
Junkyu mengangguk, mengimbuhi, "Pulang sekarang saja. Dilanjutkan lagi besok."
Namun Asahi teguh menggelengkan kepala. "Kalian duluan saja," ujarnya sambil menyunggingkan senyum kecil.
"Baiklah." Junkyu mengalah, cukup mengerti tabiat temannya satu itu yang memang punya bawaan sifat beretos kerja tinggi ala orang-orang negeri matahari terbit.
"Jangan memaksakan diri dan jangan terlalu capek. Besok kita masih harus nguli lagi. Simpan tenagamu buat besok," ujar Jaehyuk kembali membuat Asahi mengangguk.
"Kami pulang dulu. Bye, Sahi~" Junkyu melambaikan tangan seraya melangkah pergi diikuti Jaehyuk.
"Hati-hati di jalan~" balas Asahi memperhatikan kedua rekan kerjanya yang berjalan meninggalkan ruang kantor.
Apa tinggal aku? Gadis berperawakan mungil tersebut mulai mengedarkan pandangan dan merasa lega, sebab masih menemukan ada beberapa karyawan yang belum beranjak dari blok meja kerja masing-masing. Setidaknya, dia tidak sendirian lembur di kantor sore itu.
Asahi meraih ponsel yang diletakkan di dekat komputer. Dia menyalakan layarnya dan langsung termenung melihat deretan pesan masuk yang memenuhi laman notifikasi.
" ADIK "
- Noona, kau pulang di jam biasa 'kan? Petugas pajak...more
- Noona, aku ke tempatmu ambil uang pajak...more
- Kau lembur? Kenapa belum pulang?
- Yah, apa kau sedang menghindariku? Kenapa tidak baca...more
- PETUGAS PAJAK BRENGSEK ITU DATANG TERUS MINTA...more
- RUMAH ITU MASIH TANGGUNG JAWABMU, JADI KAU HARUS...more
- YAH! JANGAN KIRA AKU TIDAK BISA MENCARIMU KE KANTOR!
- HEH! AKU BERSIKAP BAIK CUMA KARENA KAU LEBIH TUA DARIKU!Dan masih banyak lagi pesan serupa yang sama sekali tidak dibuka oleh Asahi, itu pun belum termasuk belasan telpon yang coba dia abaikan sejak beberapa menit lalu. Dengan lelah gadis tersebut menghela napas lalu meletakkan ponselnya kembali di permukaan meja. Lembur cuma alasan, Asahi hanya tidak ingin pulang ke rumah dan bertemu orang yang sama sekali tidak ingin ia temui.
Drrt, drrt.
Ponsel lagi-lagi bergetar di meja. Asahi hendak kembali mengabaikan namun yang berkedip di layar ternyata berbeda nama. Jemari lentik wanita itu pun segera mengusap tombol penerima telpon.
"Susah sekali menghubungimu. Sejak tadi kau menelpon siapa? Kenapa terus-terusan 'sedang dalam panggilan lain' ?" suara serak di seberang langsung mencerocos.
"Kau dimana?" balas Asahi.
"Huh?"
"Kau masih di rumahku?"
"Tidak. Kau sudah mengusirku tadi pagi. Ingat?" balas Haruto. "Aku di tempat kerja."
"Dimana?" tanya Asahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUNA
FanfictionTreasure OT12 GS / Gender Switch Terbiasa menjalani hari-hari sendirian dengan langit, hujan, siang, dan malam yang begitu-begitu saja, maka terasa sangat janggal saat tiba-tiba seseorang datang untuk mencintai dan menjadikan diri ini prioritasnya. ...