Luna 8

428 44 16
                                    

Memecah kelam dan dinginnya malam, sebuah Lambo Urus warna abu-abu metalik melaju dengan geraman mesin halus di tengah jalanan kota Seoul yang masih ramai kendaraan. Di salah satu kursi penumpangnya yang bersebelahan dengan tempat sopir, Asahi menyandarkan punggung lesu. Sepasang mata bulat gadis itu mengarah kosong ke luar jendela, sementara di sampingnya beberapa kali Junghwan melirik sambil tangannya tetap lincah memegang kemudi mobil.

Sunyi membekap seisi Lambo Urus tersebut sejak ia beranjak meninggalkan halaman sempit apartemen Asahi petang tadi. Dengan membawa gadis mungil itu beserta koper dan barang-barangnya, Junghwan memilih untuk tidak mengusik diamnya sang beta. Pasti ada banyak hal yang sedang ia dipikirkan--atau mungkin tidak...?--namun dilihat dari ekspresi wajahnya yang seperti enggan menanggapi basa-basi, sang alpha memutuskan untuk ikut menutup mulut dan membiarkan wanita yang lebih tua menenangkan diri.

Urus abu-abu mengurangi kecepatan dan membawa laju rodanya menepi ke sisi jalanan paling pinggir begitu bangunan tinggi hotel bintang lima mulai terlihat. Alih-alih memasuki halamannya yang luas, mobil tipe SUV tersebut justru turun menuju parkiran basement diikuti sebuah Land Rover Range Rover Evoque hitam tepat di belakangnya.

(Flexing dulu)

(Flexing dulu)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah melintasi luas area basement dan melewatkan tempat-tempat kosong parkir, Urus abu-abu menghentikan perlahan laju rodanya tepat di depan lift yang sedang terbuka dengan sosok Haruto berdiri ditemani dua orang karyawan hotel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah melintasi luas area basement dan melewatkan tempat-tempat kosong parkir, Urus abu-abu menghentikan perlahan laju rodanya tepat di depan lift yang sedang terbuka dengan sosok Haruto berdiri ditemani dua orang karyawan hotel.

Tanpa mematikan mesin, Junghwan membuka pintu dan melompat turun. Dia beralih ke sisi lain mobil, membukakan pintu untuk Asahi yang baru beres melepas sabuk kursi. Dibantu pemuda tinggi, gadis itu keluar dari kendaraan dan pandangan matanya langsung bertumbukan dengan netra Haruto yang gelap. Junghwan juga membuka pintu mobil yang paling belakang tempat dia menyimpan barang bawaan Asahi supaya diambil para karyawan hotel untuk dibawa naik ke unit tempat tinggal Haruto.

"Aku parkir dulu," ujar Junghwan begitu selesai menutup pintu-pintu mobilnya.

Sang kakak mengangguk. "Thanks," balas Haruto singkat, sejenak memperhatikan Urus abu-abu beranjak meninggalkan depan lift untuk mencari tempat parkir baru lantas mengembalikan tatapan pada sosok Asahi yang menunduk diam.

LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang