Luna 14

429 46 16
                                    

Drap, drap, drap.

Suara tapak kaki dengan langkahnya yang tergesa kedengaran memasuki bar membuat kepala Yoshi menoleh, pun dengan orang yang sedang duduk menghadap meja bartender dan berbincang dengannya saat itu. Seulas senyum lembut tersungging di bibir tipis lelaki beta saat sepasang matanya kemudian menemukan sosok Asahi yang ternyata menjadi sumber suara barusan.

"Haruto ada di dalam," ucap Yoshi bahkan sebelum gadis itu sempat membuka mulut. 

Bibir Asahi bergerak seolah menggumamkan 'terima kasih' lalu ia bergegas menuju lorong tepat di samping meja bartender diikuti tatapan mata pemilik bar serta tamunya yang menyesap segelas bir dingin.

"Dia Luna-nya Haruto 'kan?" celetuk Jeongwoo dibalas anggukan singkat sang kakak.

"(dia) Beta?" Sang Alpha bicara lagi dengan kata yang diakhiri tanda tanya kendati Yoshi tahu adiknya sama sekali tidak punya niat bertanya. Dari ekspresinya, Jeongwoo lebih terlihat seperti sedang memastikan ketimbang penasaran.

"Eum." Kembali pria yang lebih tua mengangguk. Masih dengan sikap tenang ia melanjutkan, "Dia beta. Kau pernah bertemu dengannya?"

"Cuma lihat," jawab Jeongwoo, menggoyangkan gelas berisi bir dan bongkahan batu es di tangannya dengan pelan. "Waktu aku baru datang dari Jepang, aku melihat Haruto dengan wanita itu di lift hotel."

"Kau tidak menyapanya?"

Kali ini Jeongwoo menggeleng. "Suasananya kelihatan tidak tepat waktu itu. 'Ku dengar Yedam Hyung juga sudah membawa wanita ke hotel."

"Yedamie?" kening Yoshi mengerut.

"Hyung belum tahu?" Jeongwoo membalas heran.

"Aku sudah dengar ada gosip soal itu, tapi karena Yedam tidak cerita padaku--"

"Wanita itu omega, menurut gosip yang ku dengar," sela lelaki yang lebih muda.

"Kau juga belum melihatnya sendiri?" tuding Yoshi dibalas cengiran oleh sang adik.

"Yedam Hyung orang yang tidak mungkin melanggar peraturan. Walau cuma gosip, aku akan percaya kalau semisal dia bisa menemukan omega untuk jadi pasangannya meski kita semua tahu...omega semakin jarang saat ini," ujar Jeongwoo.

"Omega atau bukan, Asahi adalah gadis yang baik. Dia sangat memahami Haruto dan tahu cara menghadapinya. Mereka pasangan serasi," bela Yoshi.

Jeongwoo mengerjabkan mata, ekspresinya mirip bocah yang merasa tidak melakukan kesalahan namun tiba-tiba kena marah. "Aku...tidak sedang menyinggung wanita itu--"

"Tapi dari pemilihan kata-katamu, kau seperti sedang membandingkan Asahi hanya karena dia bukan omega. Seperti yang kau bilang omega sekarang ini sangat jarang, namun tidak berpasangan dengan omega juga tidak akan membuat separuh dunia runtuh jadi...sudahlah. Kalau kau membahas hal ini di depan Haruto, aku yakin dia tidak hanya akan mengomel tapi sudah memukulmu." Yoshi mendengus. Di sisi lain, Jeongwoo justru tergelak.

"Kalau sampai wanita beta itu bisa membuat Yoshi Hyung yang netral menjadi berpihak padanya, berarti memang kemampuan dia tidak bisa diremehkan! Wah, aku jadi penasaran padanya!" sang alpha muda bertepuk tangan. "Tapi sejujurnya, hal yang membuatku paling kaget adalah fakta Haruto bisa dekat dengan orang selain kita--keluarganya--terutama wanita."

"Mereka sudah lama saling kenal. Sepertinya waktu kuliah juga keduanya sempat pacaran tapi harus berpisah karena Haruto ikut kita untuk misi."

Misi...

Mendadak Jeongwoo terdiam. Sepasang mata onyx miliknya yang dibingkai oleh sudut tajam nampak lekat menatap sisa buih putih di dekat bongkahan es batu yang mendinginkan air bir dalam gelas.

LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang