3 - Don't Touch Her!

595 49 10
                                    

Karena kebingungan yang ada dipikiran Janice Jenna Tasha, ia pun tak langsung pulang untuk membawakan pesanan Sebastian. Ia memilih berkeliling area perumahan sambil menyegarkan pikirannya sembari menenteng sebotol kopi yang ada ditangannya. Langkahnya masuk ke setiap jalan yang ada dihadapannya, padahal sebenarnya ia tinggal berjalan lurus saja dari kedai kopi maka ia sudah sampai di rumah keluarga Lawrance.

Usai puas jalan-jalan dan me-refresh otak, Jenna kembali menapakkan kakinya untuk menuju ke kediaman keluarga Lawrence. Sesampainya di sana, ia sudah tidak melihat sosok Sebastian lagi di setiap sudut rumah meski ia mencarinya.

"Udah pergi dia," ucapnya pelan.

Jane pun meletakkan gelas kopi itu di atas meja ruang tengah lantai dua, tempat biasanya ia dan Sebastian bertemu dan ngobrol-ngobrol tipis seperti tadi. Ia lantas masuk ke dalam kamarnya, lalu melakukan serangkaian kegiatan sebelum tidur seperti mandi, mengoleskan skincare di wajah, sampai akhirnya merebahkan diri di empuknya springbed.

Namun sebelum benar-benar membawa alam bawah sadar ke dunia mimpi, ia beranjak lagi dari tidurnya dan membuka buku catatan yang diberikan oleh Nadine. Dia membuka halaman demi halaman, melihat dan membaca secara detail tentang banyaknya informasi yang tertera, tetapi ia tak menemukan gadis berambut pirang bernama Sean itu di sana.

Jane juga membuka ponselnya yang tak lain adalah ponsel Jenny. Ia mencari kontak Sean, namun tidak ada nama itu dikontaknya.

"Jenny, Jenny ... hidup lo serba mewah tapi sosial media nggak punya sama sekali," gerutu Jane saat membuka aplikasi-aplikasi sosial media yang sudah ia download. Sebenarnya Jane Jenna memiliki akun sosial media, hanya saja sebelum bepura-pura menjadi Jenny ia sudah menghapus lebih dahulu semua akun sosial medianya agar tidak ada jejak jika suatu hari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Lantas ia membuat akun baru untuk mencari sosok bernama Sean itu.

Usai membuat akun dan log in dengan nama asal-asalan, Jane pun mulai mencari Sean lagi, semua akun bernama Sean ia buka satu persatu. Sampai-sampai Jane masuk ke grup akun sekolah SMA Jenny terdahulu untuk mencari member bernama Sean.

"I got it!" ujarnya penuh semangat saat melihat wajah Sean di profile picture setelah sekian lama mencari.

Dilihat dari akun Sean yang tidak dikunci, Sean adalah seorang model, dia juga sering meng-cover lagu-lagu di akunnya, dia pandai menciptakan lagu sendiri dan bermain musik. Lalu apa hubungannya dia dengan Jenny?

Hal itu tidak bisa Jane temukan sama sekali faktanya.

Entah lah siapa Sean Megumi itu, yang jelas pikiran Jane Jenna tidak tenang setiap mengingat kata demi kata yang sudah Sean lontarkan padanya.

***

"Morning, brother!" sapa Jane, saat ia melangkah keluar dari kamar menggunakan baju santai sebelum kuliah dan melihat Sebastian yang hadir dipelipis matanya.

"Ke mana aja kemarin? Gue tunggu hampir satu jam nggak bawa-bawa kopi gue!" protes Sebastian pada adik tirinya itu.

"Ke mana aja kemarin? Gue tunggu hampir satu jam nggak bawa-bawa kopi gue!" protes Sebastian pada adik tirinya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Our Hidden StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang