15 - Pertemuan

619 48 9
                                        

Di hari liburnya, Jenna memilih jalan-jalan seorang diri untuk menikmati indahnya alam ciptaan Tuhan. Ia merebahkan tubuhnya di sebuah bean bag di pinggiran pantai Seminyak sambil menikmati satu kelapa muda yang utuh.

 Ia merebahkan tubuhnya di sebuah bean bag di pinggiran pantai Seminyak sambil menikmati satu kelapa muda yang utuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meski itu bukanlah hari weekend, namun setiap harinya pulau Bali memang tidak pernah sepi. Ada saja orang lalu lalang dari berbagai macam negara untuk menikmati keindahan di setiap sudutnya.

Karena teriknya matahari meski sore sudah menyapa, ia pun masih menggunakan kacamata coklatnya agar tidak terlalu silau. Yah, tentunya di balik kacamatanya itu pula ia bisa cuci mata melihat bule-bule yang ada ke sana ke mari dengan pakaian minim. Sesekali senyumnya mengembang karena ada beberapa yang ia rasa memang cukup tampan baginya.

Hanya saja, tiba-tiba silau matahari yang mengenai matanya tertutup oleh sebuah sosok laki-laki yang tak terlalu jelas wajahnya karena sinar backlight. Jenna pun langsung mendudukkan tubuhnya, ia melepas kacamata coklatnya itu. Dengan mata menyipit, ia berusaha menebak siapa laki-laki yang menutupinya tersebut.

Hingga setelah melihat jelas wajah lelaki itu, matanya membuat kembali jantungnya berdetak kencang, bibirnya kaku tak bergerak.

Melihat betapa terkejutnya Jenna, tentu saja laki-laki yang kini menggunakan celana pendek dan kemeja dengan kancing terbuka hingga memperlihatkan betapa bidangnya perutnya yang seperti roti panggang itu.

"Oh, selama nggak ada gue ternyata lo caper ke bule-bule?" tanya laki-laki itu, kemudian menjongkokkan tubuhnya di depan dudukkan Jenna. "Emang wajah gue nggak sebule mereka, tapi gue nggak kalah cakep kok."

'Sebastian?' pikirnya.

Sudah berapa hari dia tidak bertemu Sebastian? Tiga ratus enam puluh lima dikali dua ditambah dua ratus lima puluh? Totalnya ada sembilan ratus delapan puluh hari. Ya, hampir seribu hari lamanya.

Selama itu, hampir tiga tahun.

Tapi kenapa? Kenapa tiba-tiba Sebastian bisa muncul di hadapannya semudah dan sesempurna ini?

"I miss you, Jenna!" ucapnya dengan tatapan penuh kerinduan, lalu membawa Jenna dalam pelukannya. "I miss you."

Jenna pun hening, mendadak perasaannya menjadi sedih sampai-sampai bola matanya berair. Hari ini, hari di mana ia dan Sebastian tiba-tiba bertemu tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Sebastian melepaskan pelukannya, tanpa ragu tiba-tiba ia mencium bibir gadis itu dengan sekali kecupan di antara banyaknya pengunjung pantai yang lalu lalang.

Kiss.

Kiss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Our Hidden StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang