The Mother

JANGAN TAKUT

Sore harinya diruang tamu tiba-tiba telephone rumah berdering bibi yang mendengar suara itu segera pergi dan mengangkat telephone tersebut, ternyata yang menelepon tidak lain adalah ibu mereka yaitu Hera.

Atas permintaan dari Hera, bibi segera pergi ke lantai atas untuk mengabari salah satu dari ketiga bersaudara ini setelah itu salah satu dari mereka inilah yang kembali menghubungi ibu mereka yaitu Hera.
..
Percakapan
"Tok tok tok🚪, nona aisa ?nak ibumu tadi menelepon melalui telepon rumah☎️ katanya ingin bercakap dengan anda."-Bibi
..
[Segera membuka pintu kamarnya]
..
"Apa! ibuku melepon benarkah, lalu apa bibi menanyai nomor ponsel ibu📲?."-Aisa
..
"Iya, ini nomornya-"-bibi
..
"Baiklah, bibi terima kasih banyak😘 ya sayang bibi🤗♡."-Aisa
..
°•'~{◇}~'•°

Aisa sempat bertanya jika bibinya memberitahukan mengenai kabar ibunya yang tiba-tiba menelepon kepada keluarga lain selain dirinya, namun bibi berkata bahwa ibunya sendiri yang melarang bibinya untuk memberitahukan hal ini kepada yang lain selain anak-anaknya.
..
Setelah mendapatkan nomor ponsel ibunya, aisa segera menghubungi ibunya setelah berdering selama beberapa saat lalu akhirnya diangkat.

Aisa dan ibunya mulai bercakap-cakap menanyai kabar masing-masing dan sebagainya, ya seperti basa-basi biasa pada umumnya.
..
Hera juga menanyai kabar suaminya, aisa mengatakan bahwa ayahnya belum bersikap aneh dan masih normal seperti biasanya hanya saja sering keluar dan katanya ingin berkunjung ke rumah temannya disuatu tempat.
..
Hera membalasnya dengan mengatakan kepada putri pertamanya itu bahwa, jangan sampai mereka melupakan tentang peringatan dari hera dan meminta aisa untuk tetap mengawasi ayahnya sendiri.
..
Adik-adiknya akan cepat dicurigai oleh ayah mereka namun jika tanggung jawab ini diserahkan kepada aisa maka akan lebih leluasa mendapatkan informasi secara detail dan jelas.
..
Aisa juga tidak bisa ditebak tingkah lakunya karena itu hera memberikan aisa perintah yang hanya putrinya sendiri yang dapat melakukannya dan suami hera juga tidak terlalu memperhatikan aisa putri mereka jadi kecurigaan terhadapnya akan sangat mustahil terjadi jika menyangkut hera sendiri.
..
Selesai bercakap mengenai masalah penting, aisa menanyai ibunya jika ia memiliki impian atau cita-cita apa sewaktu kecil.

Hera mengatakan bahwa beberapa impiannya sudah lama terkabul dan ada satu tempat yang ingin sekali ia kunjungi sedari lama bersama suaminya yaitu satu negara yang indah, tetapi impiannya yang satu ini tidak pernah tercapai hingga kini.
..
Hera tidak merasakan kecewa sama sekali ia hanya berharap suatu hari bisa berkunjung ke tempat itu untuk melihat dan merasakan situasi yang sebenarnya.

|♤.'~◇~'.♤|

Percakapan👥🗣💬

"Ibu kau jangan khwatir, tenang saja untuk sekarang nikmatilah kehidupan ini dengan baik lalu tetap jaga kesehatanmu dan
Suatu hari nanti aku pasti akan membawahmu ke tempat impianmu itu dan mengabulkan setiap mimpi-mu.

Sambung-

Bermimpilah terus ibu lalu putrimu inilah yang akan mengabulkannya aku berjanji atas namaku."-Aisa

..
"Nak, aku tahu kau memang putri yang baik niatmu sungguh mulia, Terima kasih banyak karena sudah menghiburku nanti jangan lupakan janjimu ya.

Sambung-
Ibu akan menunggu untuk menagi janji tersebut darimu kau juga harus semangat belajar , bekerja dan berdoa katakan hal ini kepada adik-adikmu juga ya.
..
Ibu menyayangi kalian semua, ibu juga merindukan kalian semua rasanya sepi sekali dirumah tanpa adanya kalian."-Hera(Ibu)
..
"Ibu..ibu kau jangan menangis aku tidak bermaksud membuatmu bersedih harusnya kau tersenyum dan hidup dalam kebahagiaan karena ibu pantas menerima semuanya itu, ibu akan nampak lebih cantik jika tersenyum dibandingkan bersedih dan menangis.
Sambung-
Ibu menguatkan kami tapi ibu sendiri menangis dihadapan ku, ibu...ibu juga harus sama kuatnya dengan kami, mengerti. Ayo ibu tersenyumlah."-Aisa
..