Gama tidak pernah membayangkan ia akan kembali menemui Talitha setelah sekian lama ia sering kali menolak keberadaan gadis itu. Bagi Gama, ada luka tersendiri yang Talitha goreskan pada hatinya. Meskipun sejak awal hubungan mereka berawal dari perjodohan, Gama bukanlah laki-laki brengsek yang seenaknya memainkan perasaan perempuan,
Gama tidak berbohong kalau dia bilang dulu sempat tertarik pada Talitha hingga mereka akhirnya memutuskan untuk berpacaran.Talitha itu cantik, ramah, orangnya asyik diajak ngobrol, kedua orangtua mereka juga dekat, dan Gama akui kalau ia cukup nyaman bersama Talitha. Tapi itu dulu sebelum kejadian di Milan terjadi, ia begitu terkejut melihat gadis yang ia cintai tengah bermesraan dijalanan kota Milan dan Gama yang tengah menatap tajam kearah mereka berdua. Talitha selingkuh.
Gama patah hati? Oh jelas, itu pertama kalinya ia membuka hati dan mencurahkan kasih sayangnya untuk seorang gadis setelah sekian lama ia menutup diri tapi ternyata ia berakhir dikhianati. Karena hubungan keluarga mereka sangat dekat, Gama tidak mungkin memberitahu ibu kalau Talitha selingkuh darinya karena Gama paham sifat ibu yang akan meledak-ledak jika tahu anaknya diselingkuhi.
Setidaknya Gama mencoba menjaga hubungan pertemanan ibu dengan Tante Sonya.
"Akhirnya kamu mau datang juga, makasih udah nyempetin waktunya."
"Langsung aja, saya gak punya banyak waktu."
"Okay, ketikan aku di chat tadi gak bohong, aku beneran hamil, Gama."
Wajah Gama menegang begitu mendengar ucapan Talitha barusan dengan tangannya mengepal dibawah meja. "But we never did it, sekalipun. Saya selalu dan sangat menjaga kamu dulu."
"Kamu gak sadar udah ngelakuin ini sampai aku hamil? Ini anak kamu, Gama."
"Jangan gila, Talitha. Saya selalu sadar dengan apa yang saya lakukan selama masih berpacaran dengan kamu, bahkan kita saja jarang bertemu dulu. Bagaimana bisa anak yang kamu kandung sekarang itu menjadi anak saya?"
"Tapi gak akan ada yang percaya kalau bukan kamu ayah dari anak ini."
Dahi Gama mengerut mencoba memahami maksud ucapan Talitha. "Semua orang cuma tau kalau saya terakhir kali memiliki hubungan dengan kamu, bukan dengan Hans. Begitu juga dengan orangtua aku, so, kamu udah bisa nebak kan apa yang akan terjadi kalau sampai orangtua aku hamil dan ngiranya ini anak kamu?"
Daaaang!
Kepala Gama mendadak pening setelah mendengarnya. Gama tahu selanjutnya pasti Tante Sonya akan menemui ibu dan mengatakan tentang hal ini, tapi disisi lain sudah ada Alana yang berstatus sebagai calon istri Gama sekarang, bagaimana ia menjelaskan situasi ini pada mereka?
"Harusnya sejak kita putus, kamu kasih tahu mami kamu kalau kamu balikan sama Hans. Kenapa harus menyeret nama saya lagi dalam masalah yang kalian ciptakan sendiri? Dulu pas lagi selingkuh, gak mikir panjang sampai sini kan?"
"Aku minta maaf soal itu..."
"Saya gak butuh maaf kamu, Talitha. Fix your own problem, jangan bikin hubungan saya dengan Alana hancur gara-gara hal ini. Dan satu hal yang perlu saya tekankan adalah saya tidak ingin terlibat dalam masalah kamu, bereskan semuanya."
"Gak bisa, Gama. Gak segampang itu, kalau mereka tahu ini anaknya Hans mereka gak akan terima."
"Terus kalau orangtua kamu menganggap ini anak saya apa mereka akan suka? Jangan bodoh, Talitha, jelaskan yang sebenarnya pada mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
By My Side
Fanfiction"As long I'm here no one can hurt you, so stay by my side." - bluesy story