"Tahu batasan?" Wistapati bingung maksud dari tahu batasan.
"Ya, Raden. Putraku Kian Santang jika sudah bermain dengan teman-temannya maka dia akan lupa waktu hingga berhari-hari."
"Apakah paman prabu waktu itu khawatir?" Abikara mungkin penasaran dengan reaksi pamannya dulu saat kian Santang tidak pulang berhari-hari.
"Tentu saja, Raden. Bahkan ayahanda prabu mengerahkan seluruh prajurit istana untuk mencari Rayi Kian Santang," Walangsungsang menjawab pertanyaan Abikara.
*****
Dikejauhan Surawisesa melihat rombongan Kamandaka dan Banyak Ngampar yang menuju arah istana Padjajaran.
"Yunda, bukankah itu rombongan Raka Kamandaka?" tanya Surawisesa pada Rara Santang.
Rara Santang yang mendengar itu mengalihkan pandangannya mengikuti arah yang ditunjuk oleh Surawisesa, "benar Rayi, mereka adalah rombongan Raka Kamandaka. Kalau begitu mari kita hampiri saja mereka."
"Mari yunda."
Rara Santang dan Surawisesa serta prajurit yang mereka bawa berjalan kearah rombongan Kamandaka.
"Sampurasun Raka," Rara Santang dan Surawisesa datang menghampiri rombongan Kamandaka.
"Rampes Rayi."
"Syukurlah kita bertemu disini Raka." Rara Santang menyapa terlebih dahulu dengan perasaan lega.
Kamandaka dan Banyak Ngampar heran dengan sapaan Rara Santang. Banyak Ngampar memiliki inisiatif terlebih dahulu untuk bertanya pada Rara Santang, "memangnya kau hendak pergi kemana Rayi?"
Surawisesa menjawab pertanyaan dari Banyak Ngampar, "kami dititahkan oleh ayahanda prabu untuk menyusul kalian."
"Raka, mengapa di rombongan kalian ada tandu? memangnya siapakah yang sakit, Raka?" mata Rara Santang menelisik ke arah tandu.
"Lebih baik kita segera melanjutkan perjalanan agar cepat sampai di Padjajaran karena orang yang berada di dalam tandu sedang membutuhkan pengobatan," Kamandaka lebih memilih untuk tidak menjawab pertanyaan adiknya.
"Baiklah kalau begitu."
*****
Di dalam ruang semedi, Siliwangi duduk menyilangkan kakinya dengan tenang. Dalam penglihatannya, ia melihat sesuatu yang akan terjadi pada putra bungsunya saat sampai di istana.
"Jagat Dewa Batara, kenapa masalah selalu menimpa putraku Kian Santang. Aku sangat kasihan padanya, diumurnya yang masih muda dia harus menghadapi masalah besar yang datang silih berganti."
Siliwangi akan melakukan apapun untuk putranya bahkan nyawanya sekaligus, rasa sayang Siliwangi terhadap anak-anaknya sangatlah besar.
Sorry guys, updatenya salah chapter😭
KAMU SEDANG MEMBACA
MENTARI PADJAJARAN (Hiatus)
Historical FictionKisah seorang kesatria berhati bersih dalam menyiarkan agama islam dan politik kerajaan yang mengharuskannya masuk kedalam lingkaran politik kerajaan. Perjalanannya tidaklah mudah, banyak rintangan yang harus ia hadapi mulai dari konflik antar rakya...