"Bakpia, ijab kabulnya udah selesai!" Dhafa dan Naira berdiri di depan pintu ruang tungguku dengan wajah semringah. Aku yang sejak tadi menunggu dengan cemas sambil menonton Keynan melakukan proses ijab kabul akhirnya bisa menarik napas lega.
Akhirnya, resmi sudah. Mulai detik ini, aku dan Keynan adalah pasangan suami istri. Tak lama, Kara muncul. "Dafeeya, udah waktunya keluar dan ketemu suami lo yang superganting dan hot itu," ledeknya.
Aku tertawa sebelum akhirnya menghampiri Kara. Ia bersama Naira menuntunku keluar dari tempat tunggu, berjalan melewati karpet merah yang panjang menuju tempat di mana Keynan yang memakai beskap putih bersih, bersama Papa, penghulu, juga para saksi duduk. Berkali-kali aku berusaha senyum dan air mata di wajahku ketika kulihat Keynan dengan sabar menunggu sambil terus menatapku.
Prosesi akad hingga resepsi berlangsung sangat panjang dan melelahkan sekaligus mengharukan. Aku bisa melihat Papa dengan sangat tabah berusaha menahan air matanya sepanjang acara berlangsung. Mama beberapa kali perlu menenangkan Papa. Sahabat-sahabat Keynan--Bu Rianda dan juga seorang lelaki jangkung bernama Kenio turut datang bersama pasangan masing-masing. Bu Rianda mendoakan agar aku dan Keynan lekas diberi momongan sehingga bisa menjadi teman untuk putrinya, Renata. Pak Radith--suami Bu Rianda--yang ternyata sangat blak-blakan mengatakan kalau mungkin aku dan Keynan bisa menjadi besan untuk mereka. Ya ampun, aku bahkan belum kepikiran sejauh itu. Berbeda dengan pasangan Bu Rianda-Pak Radith, Pak Kenio dan Bu Adis kelihatan lebih kalem. Mungkin karena Bu Adis sedang hamil besar. Dan Oh, aku baru tahu kalau Pak Radith dan Bu Adis adalah saudara kembar. Aku nggak akan sadar kalau Keynan nggak memberitahuku.
Saat malam, aku dan Keynan kembali ke rumah Keynan--ke rumah kami. Rencana bulan madu kami akan dimulai besok, dengan penerbangan di sore hari ke Eropa. Aku nggak perlu pusing dengan barang-barangku karena seluruhnya telah dipindahkan ke rumah Keynan--err.... kami.
Keynan menutup pintu masuk dan berjalan dengan santai mendahuluiku. "Aku nggak perlu nunjukkin kamu di mana kamar kita kan, sayang?" ledeknya. Keynan mengulurkan tangannya, mengajakku menaiki tangga menuju kamar kami. Ternyata, Kara memang menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Waktu aku tiba, kamarku sudah seperti kamar pengantin bulan madu di Bali. Tentu, lengkap dengan gambar hati dari kelopak bunga mawar dan juga sepasang angsa berhadapan membentuk tanda hati.
"Selamat datang, Nyona Gustoraharjo," bisik Keynan di telingaku sebelum mencium bibirku dalam-dalam. Wajahku langsung memerah mendengarnya.
Saat Keynan menjauhkan wajahnya dariku, aku bisa melihat ia tersenyum. Wajahnya tampak cerah yang mana membuatnya terlihat berkali-kali lipat lebih tampan. Ouch, jantungku. Tanganku menyentuh wajah Keynan dan dengan mengabaikan jantungku yang berdetka dengan noraknya serta membuang jauh-jauh rasa malu, aku mengambil inisiatif untuk mencium Keynan lebih dulu.
Keynan memelukku dan mengangkat tubuhku sehingga ia bisa menutup pintu dengan kakinya. Namun, sebelum kami bertindak terlalu jauh, aku menjauhkan tubuhku dari Keynan dan kami berbaring di ujung kasur sambil tertawa. Keynan memutar tubuhnya menghadapku.
"Kayaknya dari tadi aku belum manggil kamu dengan benar," katanya. Aku mengerutkan keningku bingung. "Apa?"
"Dafeeya, istriku..." panggil Keynan lembut. Tawaku langsung menyembur mendengarnya. "Plis deh, Keynan. Aku nggak bisa tahan dengan panggilan cringe itu."
Keynan cemberut. "Aku mau nama kontakku diganti dengan embel-embel 'suamiku' di hp kamu."
Tawaku makin menjadi-jadi. "Aku nggak nyangka kamu bisa kaya abg kasmaran gitu." Tanganku kembali menyentuh pipi Keynan. Mataku memeprhatikan wajahnya dengan sangat teliti. Setiap gurat-gurat halus wajahnya, alisnya yang tebal, serta matanya yang teduh. Aku nggak percaya, pria ini benar-benar suamiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Great Teacher My Fiancé
RomanceA Sequel of "The Great Teacher My Love" Originally written by Fala "Kaleela" Amalina **** "Siapa bilang punya tunangan sempurna itu tugas yang mudah?" -Dafeeya- Setelah resmi dilamar oleh Keynan, hidup Dafeeya justru semakin rumit! Pasalnya, menjela...