"Apakah kamu tak nyaman dengan kursinya"
"Sepertinya begitu bang "
Razka berpindah ke samping rafel dan mengangkat tubuh rafel agar duduk di pangkuan razka supaya lebih nyaman
"Sekarang makanlah"
Rafel pun makan sangat lambat hingga razka mengambil ahli sendok rafel dan menyuapi nya dengan telaten
"Kalau makan jangan lambat sangat cepat sedikit kenapa" omel razka
"Iya²"
"Kalau di bilang jangan iya aja tapi di laksanakan, ngerti"
"Iya bang razka"
"Sekarang minum susunya"
Rafel meminum susunya sampai tandas dan meletakkan gelasnya
"Sekarang kamu mau ngapain"
"Nonton TV aja lah bang"
Mereka berdua menonton TV di ruang tamu dengan posisi rafel masih di pangku oleh rafel dan rafelnya malah menyenderkan kepalanya di dada razka sambil memakan ciki²an
Dan TV nya menayangkan film kartun anak²
Dan dgn tiba² razki masuk dengan cara menerobos tanpa mengetik pintu
"Salah waktu gw lagi"saat razki ingin putar balik tapi di cegah oleh razka
" mau ngapain "
"Emm, itu mau mandi"
"Ya udah"
Razki langsung ngancir masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintunya dengan tidak santai
"Masih sakit"
"Masih bang"
Razka memasukkan tangannya ke dalam baju rafel lalu meremas dada rafel, sehingga rafel mengeluarkan suara haram
"Ahh" dengan cepat rafel menutup mulutnya dengan kedua tangannya karna dia sangat malu mengeluarkan suara haram itu
"Kenapa di tutup mulutnya baby, suara kamu bagus kok sayang luaskan aja "
Rafel hanya menggelengkan kepalanya tapi tangannya masih menutup mulutnya
Razka yang sangat jahil mulai meremas kedua dada rafel dan memlintirkan puting rafel
Rafel yang tidak tahan membuka mulutnya dan meremas celana yang di pakai razka hingga berkerut
"Ahhh, engghhh mmhh"
"Yah, aku suka suara itu sayang" tepat di telinga razka
"C-cupuphh ahh emmhh bangun ahh"
Razka menghentikan aksinya itu dengan cepat lalu mengeluarkan kedua tangannya dari dalam baju rafel dan beralih melingkarkan tangan di pinggangnya rafel
Dan mencium aroma rambut rafel dengan dalam²
"Stroberi, aku suka aroma ini""Bang razka aku pengen jalan²"
"Jalan² ke mana "
"Terserah abang, karna aku blm hapal tempat wisata di sini"
"Ya udah, bagaimana kalau kita pergi ke mall aja biar kamu bisa main disana "
"Ya udah "
..............
Mall WTC primordial
Rafel masih merasakan sedikit nyeri tapi tidak parah sekarang sudah mendingan dari pada tadi, sebelum kesini razka memberikan pil meredakan nyeri"Bang raz, kita koto es krim aja yah, rafel lagi pengen"
"Ya udah yuk"
Tapi razka masih setia menggandeng tangan rafel supaya tidak hilang
Uhuuy lebay lo razka, udah bucin yee
Kita tinggalkan dulu razka dan rafel kita beralih ke razki
KAMU SEDANG MEMBACA
Milkita (s2 seme posessive) T A M A T
Randomngk usah banyak bacot, tingkah, pertanyaan langsung aja say baca novelnya jangan lupa tinggalkan jejak agar author tau kalau kamu udh baca novel ciptaannya terserah tinggalkan komen atau vote itu mah terserah kamu kalau kamu berbaik hati untuk me...