BAB 16

1.3K 44 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Sesampainya di rumah sakit ketika Nayla sedang berjalan bersama Zahwa, Ia tak sengaja menubruk seorang lelaki asing.

"Astaghfirullah," kaget Nayla.

"Eh kalo jalan tu pake ma---"

"Astaghfirullah, maaf ya mbak, saya benar benar tidak sengaja," ujarnya memohon maaf  sembari menundukan pandangan.

"Gila, tuh cowo cakep juga kalo di liat liat ya, kalo gitu aku harus jaga image di depan dia, mana tadi hampir ngotot lagi, sial ni mulut emang gak bisa di ajak kerjasama ya," batinnya.

"Mbak? kok diem aja? mbak muslimah yang sedang memakai baju biru, sekali lagi saya meminta maaf, kalo begitu saya permisi Assalamualaikum," ucap lelaki tersebut lalu ia segera pergi.

Zahwa menatap datar sahabatnya, ia merasa dia sudah gila, mengapa? karna tiba tiba temannya terdiam dan tersenyum senyum, bukannya menjawab dan memaafkan pria itu dia hanya terdiam.

Seperginya pria itu Zahwa menatap tajam Nayla.
"Nay kamu kenapa sih senyam senyum nggak jelas? tadi tuh bukannya jawab kek malah diam aja," kesal Zahwa.

Nayla kembali tersadar ia menepuk jidatnya pelan. "Eh iya astaghfirullah lupa."

"Gila kamu ya, kasian tau dia dari tadi diam nunggu jawabban maaf dari kamu," ucap Zahwa.

"udah deh jangan bahas itu, eh btw cowo itu cakep juga ya," celetuknya.

"Ga heran sih diem aja, pasti kamu liatin tu cowo mulu ya?"

"Eum bukan sih," jawabnya dengan cengengesan.

"Bukan apanya?" tanya Zahwa heran.

"Bukan salah lagi sih."

Zahwa menepuk pundak Nayla. "Yee, dasar ya udah aku tebak sih."

"Ayo kita masuk, eh tapi beneran rumah sakit yang ini kan Nay?" tanya Zahwa.

"Ya mana aku tau, ayo kita cek kesini dulu, lagian ini rumah sakit terdekat sih dari sini," katanya.

Mereka segera masuk lalu menanyakannya kepada resepsionis yang di rumah sakit, kemudian mereka di antar ke salah satu ruangan, yang Nabila tempati.

"Nay apa mungkin Nabila di rumah sakit ini?" bisik Zahwa.

"Aku juga nggak tahu, kita coba pastiin dulu ya."

Di dalam ruangan itu ada 2 orang lelaki yang bernama Agam dan Rizki. Agam adalah satu-satunya kakak Nabila, ia juga baru saja sampai ke tempat ini.

"Rizki, jadi gimana ceritanya kok bisa adik saya sampai seperti ini?" tanyanya khawatir.

"Astaghfirullah, gue juga lupa belum ngabarin abi Lo dari kemarin," ucapnya.

"Tenang aja pas saya baru saja pulang, udah saya bilangin," ujarnya.

DI JODOHKAN DENGAN WANITA BERCADAR (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang