BAB 35

583 11 0
                                    

Part kali ini mengandung gulaWkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part kali ini mengandung gula
Wkwk

***

Malam ini salju mulai turun, Fahri senang melihatnya namun ia merasa kurang bahagia, ketika ia mengingat istrinya.

"Maaf untuk semuanya Nabila."

"Aku harap Allah segera meluluhkan hatimu."

"Aku juga sudah memutuskan untuk tidak berpacaran dengan Nesa."

"Entah kenapa, aku merasa lebih baik denganmu dari pada menjalin hubungan dengan orang lain."

Dia terus bergumam, sehingga ia melihat ada seorang perempuan yang sedang duduk sendirian di tempat ini.

Ia diam dan terus memperhatikan perempuan itu.

Tanpa ia sadari, dia adalah istrinya sendiri dia adalah Nabila azzahra putri. Perempuan itu melihat langit dan salju yang mulai turun di Australia.

Perasaannya campur aduk sehingga saat ini ia ingin menangis.
"Siap atau nggak siap, aku harus siap bahwa kematian itu sudah pasti dan tidak bisa di hindari."

"Aku berharap sebelum aku mati, aku bisa melihat wajah anakku untuk terakhir kalinya."

"Aku berharap ada seseorang yang selalu menjaga,melindungi,mencintai dan menyayanginya sepenuh hati seperti aku yang sangat menyayanginya."

"Sayang, maaf jika kamu sudah terlahir dan melihat dunia, namun kamu tidak bisa melihat bunda mu sendiri di dunia."

"Ada hal yang harus kamu ingat, bahwa di sana bunda sangat amat mencintai dan menyayangi mu."

"Bunda akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu."

"Entah kamu laki laki atau perempuan, bunda harap kamu tumbuh menjadi anak yang baik dan penurut, kamu harus menjadi anak yang kuat,tegas,dan percaya diri."

"Intinya bunda berharap kamu menjadi orang yang baik dan bermanfaat bagi orang lain."

Setelah mengatakan hal itu ia menangis.

Fahri mendengar semua apa yang di katakan oleh wanita itu, ketika melihatnya menangis ia segera menghampirinya.

Kemudian ia memberikan tisu kepada wanita itu, wanita itu menatapnya sekilas lalu mengambil tisu dari lelaki itu.

"Terimakasih."

"Sama sama, oh ya kamu kenapa nangis malem malem di sini? gak takut ada penjahat kah mbak?"

Perempuan itu tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.

Lelaki itu duduk di samping wanita itu. "Maaf kalo lancang, saya kok merasa gak asing sama mbak nya ya?"

DI JODOHKAN DENGAN WANITA BERCADAR (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang