BAB 34

525 10 0
                                    

Malam ini Fahri tidak bisa tidur, entah kenapa,ucapan seseorang yang menyakitkan itu terus berkeliaran di pikirannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam ini Fahri tidak bisa tidur, entah kenapa,ucapan seseorang yang menyakitkan itu terus berkeliaran di pikirannya.

"Argh!" Ia memukul dinding kamarnya dengan keras.

"Kenapa jadi seperti ini sih?"

"Bikin gue pusing anjir."

"Ini masalah bisa gak sih,ga ngasih seabrek kayak gini?"

"Gue benci semuanya!"

Lalu tiba tiba ponselnya berdering, ia segera mengangkat panggilan tersebut.

"Apa?" tanya Fahri.

"Kok kamu ngegas gitu sih?" Mendengar suara itu sontak ia kaget, ia pikir itu siapa,ia langsung membaca username nya.

"Astaga...sorry Nes,ada apa lo telepon gue malem malem?" tanyanya.

"Kamu kayaknya udah berubah ya, Ri?" jawabnya.

"Gue lagi gak mau di ganggu,ada perlu apa emangnya?"

"Emang gak boleh ya? Aku pengen call an sama kamu," ucapnya,memutar bola matanya malas.

"Bukan gitu,gue harap lu ngerti maksud gue."

"Sekarang gue lagi gak mau di ganggu! atau nomor lo gue block."

"Gimana kabar Nabila? Ri..." tanyanya.

"Lu kenapa tanya kabar Nabila?"

"Kamu kok bilangnya lo-gue mulu? kamu udah gak sayang lagi ya sama aku?"

Fahri terdiam, ia tak tahu harus menjawab apa. Karna itupun di hatinya rasanya masih ada perasaan kepada Nesa,tetapi sekarang entah kenapa di pikirannya selalu Nabila.

"Gu-gue..."

"Apa? tuh kan kayaknya kamu keasikan sama Nabila, sampe kayak gini deh."

"Udahlah Nes, ga usah ngebahas Nabila mulu,sekarang gue lagi gak mau di ganggu," pintanya.

"Ta-tapi Ri, Nesa sayang... kamu lagi ngapain malem malem gini? kok belum tidur sih." Seseorang pria memotong ucapan gadis itu.

Mendengar suara seorang pria di sana,sontak ia kaget.

"Nes,lo di mana? lo tidur sama cowo lain yah?"

"Sayang,aku kan lagi sakit,kok kamu malah telepon sama orang lain sih." sahut Pria itu.

Fahri diam dan mendengarkan pembicaraan mereka.

"Ri,maaf yah udah dulu,ada orang asing tiba tiba dateng," ucapnya beralasan, lalu perempuan itu mematikan panggilannya.

Fahri terus berfikir, "mana mungkin orang asing tiba tiba dateng manggil sayang?"  kini ia baru sadar sepertinya ia di bodohi oleh pacarnya.

"Sayang,aku kan lagi sakit,kok kamu malah telepon sama orang lain sih."

Ia mencoba mengingat apa yang lelaki itu katakan kepada Nesa.

"Mana mungkin orang asing bilang kayak gitu,haha kayaknya dia berusaha buat bohongin gue."

"Tapi untuk saat ini,gue ga mau mikirin dia dulu."

***

Di kamar,perempuan yang berinisial N juga memikirkan suaminya.

"Apakah Fahri sudah benar benar berubah?"

"Apa bang Agam beneran mau pisahin aku sama mas Fahri?"

"Bagaimana nanti nasib anak ku jika dia tahu orang tuanya seperti ini?"

Ia mendengar suara seseorang yang hendak masuk ke dalam kamarnya,sehingga ia langsung berpura-pura tertidur.

Lelaki itu membuka pintu kamarnya dan mendekati saudara perempuannya.
"Bil,kamu beneran udah tidur?" tanyanya,tetapi adik nya tidak meresponnya.

Dia mengusap rambutnya dengan lembut. "Maafin kakak yang udah bohongin kamu,ketika kamu sembuh,kakak janji akan bawa kamu pulang dari sini,dan memberitahu yang sebenarnya keadaan Abi."

"Maaf aku belum bisa menjadi kakak yang baik buat kamu."

"Kakak harap kamu jangan menyerah,kamu harus percaya kamu bisa sembuh."

"Kakak akan selalu mendoakan yang terbaik buat kamu."

Kemudian Agam segera pergi dari kamar tersebut.

Nabila membuka matanya,ia menangis mendengar ucapan sang kakak.

"Jika saja aku yang pulang duluan,kakak harus janji sama aku kak,bahwa kakak harus bahagia dan bertemu perempuan yang baik dan lembut seperti mu."

"Maaf,aku telah menutupi kehamilanku darimu,aku akan memberitahu kepadamu pada waktu yang tepat."

Kemudian ia tertidur kembali.

DI JODOHKAN DENGAN WANITA BERCADAR (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang