16

2.6K 150 8
                                    

Malam ini akan diadakan festival yang tempatnya tak jauh dari tempat tinggal Evelyn. Zayn berencana mengajak Evelyn beserta Arnetta pula, berharap agar nanti kedua pasang ibu dan anak itu dapat saling berbincang satu sama lain.

"Ayolah, aku mohon! lagipula orang itu juga tidak akan hadir disana." gumam Zayn diakhir kalimatnya, membuat Evelyn merotasikan kedua bola matanya malas menanggapi sifat Zayn yang seperti ini.

"Bukan masalah dia akan datang atau tidaknya! Arnetta, gadis itu masih kecil dan belum terlalu siap untuk bertemu dan berbaur dengan orang diluar sana!" setelah mengatakan itu, Evelyn dengan cepat mengalihkan pandangannya. Menhindari tatapan Zayn yang sudah tersenyum kepadanya.

"AYY, sudah aku duga kau sangat menyayangi Arnetta." ujarnya menggoda, membuat Evelyn menatapnya sinis.

"Eve, sesekali tunjukkan kemarahan dan rasa sakitmu itu, kau terlalu sering memendamnya sendirian. Tidakkah kau tau bahwa itu nanti akan berdampak pada dirimu sendiri? kau bahkan tidak bisa mengekspresikan dengan jujur dan bebas tentang apa yang kau fikir dan kau rasakan." 

Evelyn terdiam sebelum akhirnya tersenyum tipis,

"Bukankah seperti ini kehidupan? tidak mungkin aku akan melakukan segalanya dengan tetap sabar dan iklhas. Aku bukan orang yang seperti itu. Tidaklah mudah untuk menjadi kuat seperti saat ini, rasanya karena saking kuatnya, aku merasa tidak membutuhkan cinta dalam hidupku. Karena hal yang melibatkan perasaan itu akan selalu berakhir dengan kekecewaan, aku benci melihat diriku sendiri yang terluka dan kecewa karena ekspetasiku sendiri."

Zayn yang mendengar itu pun memilih untuk mengalihkan pembicaraan karena tidak ingin membuat Evelyn harus mengingat luka lama itu. "Baiklah, ayo cepat bersiap. Aku akan memanggil Arnetta kesini." tanpa menunggu persetujuan dari Evelyn, pria itu dengan cepat pergi meninggalkan dirinya sendirian disana.

"Astaga, pria gila itu benar-benar menyebalkan." geram Evelyn namun seketika terbit sebuah senyuman tipis pada ujung bibirnya.

                                                                                               ~~~~

"Ayah kita akan kemana?" tanya Arnetta menatap sosok Zayn yang tengah berjalan sembari menggenggam tangan kecilnya.

"Tentu saja jalan-jalan, kasihan ibumu tertekan selalu dirumah, Jadi, kita hrus membuat ibumu bahagia malam ini. Kau mengerti cantik?" Arnetta mengangguk semangat sebelum kembali mengalihkan pandangannya pada punggung Evelyn yang sudah berada jauh dari tempatnya.

"Ibu terlihat sangat tenang." lirih Arnetta menatap punggung Evelyn. Zayn yang mendengar itupun lantas tersenyum manis.

"Tentu saja, kan Arnetta yang cantik ini yang menemaninya." sahut Zayn dengan senang. Membuat Arnetta menunduk malu, namun dengan cepat anak itu merubah raut wajahnya menjadi sendu.

"Apa disana kita akan bertemu ayah?" lirihnya membuat Zayn terdiam.

"Ayah?" ulang Zayn memastikan pendengarannya. sedangkan Arnetta mengangguk polos.

"Waktu itu, aku bermimpi bertemu ayah. Lalu, ayah bilang akan bertemu denganku disebuah tempat yang dimana ada ibu juga yan berada disana. Lalu, kami akan hidup bahagia bersama-sama." jelas Arnetta membuat Zayn tersenyum samar.

'Ternyata benar, ikatan darah milik pria itu sangat melekat pada Arnetta. Mau bagaimanapun aku berbohong, Arnetta akan segera menyadarinya cepat atau lambat.' batin Zayn kemudian menatap sendu wajah polos Arnetta.

"Ayah berjanji akan selalu melindungi dirimu dan ibumu dari gangguan dan ancaman orang yang jahat." setelah mengatakan hal itu dengan cepat Zayn membawa Arnetta untuk masuk kedalam gendongannya kemudian berlari cepat membuat tawa milik mereka berdua menjadi bebas.

Evelyn yang mendengar suara tawa dari belakang itu pun membalikkan tubuhnya menatap kedua orang yang berbeda usia itu. 'Kau tampak sangat menyayangi Arnetta seperti putrimu sendiri, kau orang yang baik. Maka dari itu, aku berharap agar suatu saat nanti kau dipertemukan juga dengan orang yang baik sama sepertimu.' batin Evlyn menatap sendu wajah penuh tawa milik Zayn.

Tak lama setelah itu, Evelyn lantas dengan cepat memasuki tempat dimana festival itu diadakan. Netranya menatap penuh binar pada setia hal yang ditemuinya. Dibelakang, Zayn beserta Arnetta yang baru saja datang pun dibuat kagum sama halnya dengan Evelyn tadi.

"Ibu, tempatnya cantik sekali." gumam Arnetta menatap sekelilingnya dengan tatapan kagum.

"Mari kita berjalan-jalan menelusuri tempat yang ada disini!" ujar Zayn bersemangat, kemudian membawa kedua ibu dan anak itu untuk berjalan bersamanya.

Jika seperti ini, mereka tampak seperti keluarga bahagia. Keluarga yang selama ini diimpikan oleh Arnetta beserta Evelyn.

"Lihat! Katanya jika kita menerbangkan lampion disana maka dewa akan mengabulkan keinginan kita." ujarnya sembari menunjuk danau yang dipenuhi lampion berterbangan itu.

"Jadi?" tanya Evelyn membuat Zayn mengapit gemas kedua pipi milik wanita itu.

"Tentu saja kita harus ikut menerbangkannya." katanya dengan menatap gemas.

"Apapun itu akan dikabulkan?" tanya Arnetta yang masih fokus pada beberapa orang didepan sana.

"Benar, ayo kesana." setelah itu mereka sama-sama menerbangkan lampion itu dengan memejamkan matanya masing-masing berdoa didalam hatinya.

'Aku mohon, buatlah ibuku bahagia. Aku ingin melihat senyum ibuku yang terlihat cantik dan bebas. Bahkan jika aku yang harus pergi, aku tidak apa-apa asal ibu bahagia selalu.'

'Berbahagialah selalu, aku akan selalu berada disampingmu demi bisa melihatmu tersenyum tanpa memikirkan beban apapun. Keinginanku masih sama, jika dia bukan untukku maka biarkan aku selalu ada untuknya, membantunya untuk bisa mencapai impiannya.'

'Jangan pertemukan aku dengan masa lalu. Jika kau benar-benar ada, maka aku harap kau mendengar permintaanku ini. Sekali saja, aku ingin bahagia bersama putriku tanpa memikirkan apapun.'







Bersambung..

Jangan lupa votmennya ya!! Hehe nanti aku balik lagi kalo udah 100 vote hehe, bercanda tinggal lihat aja nantinya.

Terimakasih paipai~~🥰

Btw, dari sini gimana tanggapannya?? Komen ya!

Secret marriage with the emperor- ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang