Kala itu,
Evelyn mendengar percakapan suaminya yang tengah berbincang bersama tangan kanannya yang tidak lain adalah Sir Erland, yang Evelyn tau adalah sahabat lama suaminya.
Kejadian waktu itu adalah saat perjalanan pulang dari pasar menuju istana dimana Evelyn yang terlalu lelah itu tertidur pulas, namun selang beberapa waktu akhirnya terbangun kala tidak menemui keberadaan Ravizzele disana.
Alhasil, Evelyn memutuskan untuk turun dari kereta melihat tempat mereka berhenti hingga akhirnya langkah kakinya membawa dirinya menuju sebuah tamam yang indah.
Evelyn terpukau melihat taman itu namun kembali teringat tujuan awalnya datang kemari, yaitu untuk mencari keberadaan sang suami hingga akhirnya dirinya menemukan Ravizzele yang tengah duduk disebuah bangku taman bersama dengan Sir Erland disana.
Awalnya Evelyn hanya ingin memastikan saja kemudian memutuskan untuk beranjak kembali, namun ia urungkan kala indra pendengarannya tanpa sengaja menangkap pembicaraan kedua pria itu.
"Bagaimana dengan Lady Giselle?"pertanyaan dari Sir Erland membuat Evelyn diliputi rasa penasaran,kala mendengar nama asing yang tidak dikenalinya.
Kemudian Evelyn memutuskan untuk mendengarkan pembicaraan mereka dengan bersembunyi dibalik pohon beda yang berada tidak jauh dari tempat mereka.
Dapat Evelyn tangkap bahwa sejenak Ravizzele menghela nafasnya lelah sebelum akhirnya menjawab pertanyaan dari Sir Erland,"aku telah berjanji untuk menikahinya segera, tepatnya setelah perceraianku dengan Evelyn dilaksanakan"
Bagai tersambar petir mendengar kalimat itu dari suaminya sendiri, kedua matanya mulai berembun hingga akhirnya Evelyn berusaha mengutamakan hatinya untuk mendengar fakta apa saja yang sebelumnya tidak bisa diketahui olehnya.
Hening menyelimuti mereka hingga akhirnya Sir Erland membuka mulutnya untuk mengeluarkan pertanyaan kepada sahabatnya itu.
"lalu,kapan perceraian itu akan dilaksanakan?" Ravizzele tampak terdiam mendengar pertanyaan dari Erland, sebelum akhirnya menjawab tanpa ragu.
"Segera, mungkin dalam jangka waktu dekat ini"mendengar jawaban itu, Erland tanpa sadar mendecih sinis menanggapi ucapan Ravizzele.
"Apa kau tidak pernah mencintainya?"setelah melontarkan pertanyaan itu Erland menatap curiga pada raut wajah Ravizzele.
Lain halnya dengan Evelyn yang memejamkan matanya, berusaha menenangkan pikiran dan hatinya yang belum siap mendengarkan jawaban dari Ravizzele.
Namun jawaban dari Ravizzele berhasil membuat kedua kakinya melemas dan tanpa sadar dirinya terjatuh dengan membekap mulutnya menggunakan kedua tangannya.
"Tidak,aku tidak pernah mencintainya"air matanya sukses luruh mendengar fakta yang seharusnya tidak perlu membuatnya merasa sesakit ini.
'apa yang aku harapkan' batinnya menatap sendu langit diatasnya, ternyata tak semudah itu hatinya menerima fakta ini sayangannya Evelyn masih belum mempersiapkan dirinya dengan baik dengan semua ini.
Erland menatap sekilas wajah Ravizzele sebelum akhirnya mengomentari ucapan Ravizzele barusan,"kau kejam"
Mendengar itu Ravizzele mengerut tak terima dikatai kejam oleh sahabatnya itu,
"Bagaimana kau bisa mengatakan hal itu kepadaku?!aku bahkan sama sekali tidak pernah menyakitinya secara fisik!"
Erland memutar bola matanya jengah sebelum kemudian kembali mengucap,
"Memang tidak secara fisik, tetapi secara hatinya!" Erland menghembuskan nafasnya sejenak kemudian melanjutkan perkataannya berusaha menyadarkan sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret marriage with the emperor- END
Fanteziepernikahan rahasia yang terjadi antara kaisar dengan rakyat biasa karena keinginan terakhir dari kaisar terdahulu namun dapatkah kaisar yang baru menerima pernikahan yang tidak berdasarkan dengan cinta itu? atau akan segera menceraikan istrinya yang...