Secret marriage with the emperor- END

22 {END}

Siapa yang menyangka jika akhirnya kisah Evelyn dan Ravizzele telah usai disini. Bagaimana penderitaan keduanya saat kehilangan satu sama lain dan kemudian disadarkan akan perasaan mereka hingga akhirnya dipertemukan kembali oleh takdir. Nyatanya, komunikasi adalah kunci dari hubungan. Bagi Gissele, cinta tidak dapat tumbuh seiring berjalannya waktu jika keduanya memang tidak menginginkan hadirnya perasaan itu timbul diantara mereka.

Tetapi, bagi Evelyn serta Ravizzele hal itu dapat dijadikan nyata. Jika mereka mau, maka akan terjadi. Intinya adalah kemauan didalam hati kita untuk menjalankan hubungan itu, memang segala hal terkadang dapat tumbuh seiring berjalannya waktu yang telah mereka lalui bersama. Namun, ada yang lebih indah lagi. Yaitu, hidup bersama dengan orang yang kita cintai dan menginginkan kita untuk hadir didalam kehidupannya.

Arghes dan Arnetta saat ini sudah tumbuh menjadi remaja berusia 18 tahun yang sangat cantik dan tampan, tak jarang mereka sering mendapatkan pujian dari para bangsawan dan masyarakat yang bertemu dengan mereka. Keduanya, tumbuh dengan baik. Memiliki pemikiran yang dewasa dan cerdas, Arghes menjadi panglima kekaisaran karena dia meletakkan minatnya pada hal itu.

Sedangkan Arnetta? tidak perlu ditanya lagi. Sebab, sudah pasti bahwa dia akan menjadi penerus tahta dari ayahnya. Banyak pula rakyat yang mengharapkan agar Arnetta dapat menjadi pemimpin yang baik untuk mereka. Ravizzele dan Evelyn pun dikaruniai anak kembar yang bernama Deandra dan Deondra usia keduanya baru memasuki 8 bulan. Mereka berdua lahir setelah penobatan sang kakak perempuan yang saat ini menjabat sebagai putri mahkota.

Evelyn? kabarnya baik. Dia semakin bersinar setelah beberapa tahun penuh perjuangan yang dilalui Ravizzele untuk meyakinkan Evelyn tentang kesungguhannya, hanya saja Evelyn menunda kehamilannya dalam jangka waktu yang panjang dengan alasan ingin memfokuskan dirinya pada pertumbuhan Arnetta. Hingga, akhirnya setelah Arnetta beserta Arghes berangkat menuju perkampungan diwilayah selatan Evelyn dinyatakan hamil.

Ravizzele, sang ayah dari 4 anak itu saat ini sudah berusia 40an. Sifat posesif dan overprotektifnya itu terkadang membuat anak beserta istrinya jengkel. Terlebih Arnetta yang merasa sang ayah sangat berlebihan karena setelah upcara kedewasaannya banyak lamaran yang datang dari para bangswan diwilayah mereka maupun luar. Karena sang ayah tidak ingin cepat berpisah dari sang putri cantiknya maka dengan baik hatinya dia membakar seluruh surat lamaran itu.

Bagi para lelaki diluaran sana, sangat sulit untuk mendekati putri Arnetta sebab harus melewati banyaknya pengawal yang berada dibawah pimpinan Arghes beserta kaisar sendiri. Belum maju, sudah dipaksa mundur oleh keadaan, karena harus sadar diri. Namun, sepertinya itu tidak berlaku pada seorang pemuda yang merupakan putra dari sahabatnya.

"Varos, aku bosan melihat wajahmu disini. Bisakah kau pergi?" keluh Ravizzele menatap sosok lelaki berambut blonde yang tengah bermain dengan anak kembarnya. Sedangkan yang dipanggil hanya menoleh sekilas sebelum akhirnya memfokuskan dirinya pada kedua calon adik iparnya.

"Lihat, ayah kalian sangat menyebalkan kan?" ujar Varos sembari berbisik kepada kedua bayi kembar yang tertawa keras setelah mendegar perkataan dari pria tampan dihadapannya.

Baiklah, mari kita bercerita tentang asal-usul Varos ini.

Flasback on

Saat itu, Duke Grace datang menuju istana bersama dengan seorang bocah lelaki yang memiliki tinggi sebatas dada orang dewasa itu. Bocah itu hanya menatap tanpa minat pada sekelilingnya kemudian menatap sang ayah dari samping yang tampak sibuk mencari sesuatu.

"Ayah cari apa?" tanya bocah itu dengan raut bingung sedangkan yang dipanggil ayah itu hanya tersenyum tipis menanggapinya.

"Ayah mencari keberadaan pria bodoh itu Varos, karena Arnetta saat ini pasti sedang ada bersamanya."