Juliet.
Kalian mempunyai musuh? Yeaah ku rasa kalian memiliki nya, pasti dalam hidup kalian memiliki 1-10 lebih musuh, itu angka yang cukup kecil menurut ku, kalian ingin tau berapa musuh ku? Ratusan, mungkin jutaan musuh ku diluar sana. Jangan memandang ku seperti ku, aku bukan lah orang yang suka mencari masalah dan bukan juga mereka yang mencari masalah, aku juga tidak mengerti mengapa aku dan para musuh ku saling bermusuhan, yang jelas kami bermusuhan.
Aku harap kalian mengerti maksud ku yang diatas.
Karna aku juga tidak mengerti apa yang ku katakan.
Hari ini aku akan mengunjungi sebuah meeting besar diperusahaan besar yang akan mengadakan tender besar dan yang mendapatkan tender itu akan sangat sangat beruntung ,karna kau tau? Tender itu adalah tender pembangunan mall besar di Paris! PARIS guys! Tolong kalian perbesar kata Paris itu lalu kalian tebalkan warna nya.
Aku harap perusahaan ku yang mendapat tender itu karna bila aku mendapatkan nya, aku bisa pamer pada sepupu ku yang selalu cari muka saat acara kumpul keluarga besar, nama nya Lily, dia berumur 25 tahun dan sudah ingin menikah, dia selalu pamer dengan pernikahan nya karna aku belum mempunyi pacar dan sudah berumur 28 tahun.
Lupakan tentang sepupu ku Lily si dada besar.
"Kita sudah sampai, ma'am" suara supir pribadi ku mengejutkan lamunan ku dan tiba tiba mobil mewah ku berhenti.
"Terima kasih Jhon"
Aku mengeluarkan beberapa lembar Seratus dollar lalu ku berikan pada Jhon, aku memang selali memberi tip pada supir ku itu, bukan nya sombong atau apa, tetapi dia sudah mengatar ku untuk menjemput uang ku. Sesudah memberi nya uang aku kelur dari mobil tersayang milik ku dan melangkahkan kaki dengan anggun memasuki gedung besar tempat aku akan menjemput uang ku.
"Ma'am, pakai lift yang sebelah sini"
Asisten ku berjalan mendahului ku dan memencet tombol lift khusus para pengunjung, asisten ku sudah datang kesini untuk survei mengenai gedung. Aku lupa memperkenalkan asisten ku, dia adalah gadis menarik bernama Jenny, gadis berambut coklat dengan mata sipit nya namun cerdas tapi agak sedikit menyebalkan.
"Silahkan masuk ma'am" Jeanny memberikan jalan untuk, dengan penuh ke anggunan aku memasuki lift.
"Terima kasih"
Kami pun memasuki Lift, pelan perlahan pintu Lift tertutup, namun saat pintu lift hampir tertutup, tiba tiba saja pintu Lift kembali terbuka dan menampakan seorang pria tampan dengan seorang wanita di belakang nya tengah berdiri dengan nafas terengah engah lalu masuk kedalam lift, hufttt orang ini! Memperlambat waktu ku saja.
"Jenny kau sudah membawa laptop" aku bertanya pada Jenny tanpa menoleh.
"Sudah, ma'am" Jeanny menjawab dengan suara deperti kewalahan, tiba tiba saja suara barang terjatuh kelantai Lift.
"Apa yang itu jatuh?"
"Tidak ada ma'am" dan suara barang terjatuh terdengar lagi, lalu terdengar lagi dan lagi. Jeanny mengapa kau sangat bodoh?
"Oh ayolah Jenny!" aku mendesah frustasi melihat Jeanny yang tengah mengambil barang barang milik ku yang terjatuh.
"Maaf, nona. Tapi seperti nya Asisten anda terlalu banyak barang yang dibawa kau tidak bisa membantu nya? Dia membawa laptop mu, dokumen mu yang banyak itu dan juga tas pribadi nya"
Aku menoleh kearah pria disamping ku yang tadi menghambat perjalanan lift ku, mengapa pria ini sok ikut campur? Karna aku tidak mengenal nya jadi aku hanya menatap nya dengan tatapan sinis ku dan menghirau kan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romeo and Juliet
RandomBertemu dengan pria seperti seorang Romeo cukup menyebalkan bagi Juliet, sikap Romeo yang terbilang banyak berbicara, humoris dan ramah sangat berbanding balik dengan sikap Juliet yang pendiam, tegas dan dingin, berawal dari pertemuan meeting tender...