Bab 7

924 30 2
                                    

Romeo

Aku tidak mengerti apa yang pada July 3 hari belakangan ini, tubuh nya semakin kurus dan terkadang wajah nya pucat dan juga saat kami makan siang dia tidak memesan apa apa selain sebuah teh hangat gratis, July semakin sering terdiam menatap keluar caffe dari pada berdebat dengan ku, yaa walau terkadang kami masih suka berdebat.

Hari ini Juliet mengajak ku ke supermaket besar di pusat kota New York, baru kali ini aku melihat Juliet dengan tampilan casual santai nya, Kemeja putih dengan jeans panjang serta sepatu sneakers dan juga rambut yang di kuncir asal asalan, oh jangan lupa juga, wajah nya tanpa make up itu.

Kalian tau apa yang sedang aku pikirkan sekarang? Aku berpikir bahwa Juliet terlihat sangat cantik.....

Tidak tidak! Aku tidak menyukai nya, aku masih normal tapi... Emm... Aku tidak menyukai nya.

"Romeo kau bisa ambilkan saus itu"

Suara Juliet membangunkan ku dari hayalan ku tentang mengapa Juliet sering terdiam. Aku menolehkan kepala ku kearah Juliet, dia tengah menatap ku dengan tatapan tajam nya, tangan nya menunjuk kearah botol saus di atas rak.

"Oh maaf, ya akan ku ambilkan" aku mendekati nya dan mengambil saus yang di inginkan lalu ku masukan ke dalam trolly belanjaan.

Aku dan July kembali berjalan menuju tempat sayur sayuran segar di pojok supermaket, July mendekat sebuah rak sayur dan mulai memilih sayuran yang ingin di beli oleh nya, sedangkan aku menatap kesekeliling ku dan mendapati banyak pasangan yang berbelanja di sekitar kami.

Demi tuhan, sekarang aku mulai merasa seperti sepasang suami istri.

"Romeo, menurut mu sayurnya bagusan yang mana?"

Aku menoleh kearah Juliet, dia memegang dua sayur yang sama, dan huh? Dia menyuruh ku memilih yang bagus yang mana? Oh ini dia! Ini yang paling aku tidak mengerti apa yang di pikirkan oleh makhluk tuhan yang disebut perempuan ini, padahal barang yang akan mereka beli sama saja, tetapi kami para kaum lelaki suruh memilih mana yang bagus.

"Yang itu" aku menunjuk sayuran yang ada disebelah kanan July.

"Tapi ini tidak terlalu hijau" July menatap sayur yang ku tunjuk, oh ayolah July! Hijau nya suatu sayur bukan masalah kan?

"Berarti yang itu" aku menunjuk sayur yang sebelah kiri.

"Tapi daun nya kecil kecil" dia menatap bingung kearah sayuran itu.

"Terserah pada mu July" aku memutar bola mata ku.

"Bagaimana kalau kita beli kedua nya" dia menatap ku kemudian memasukan sayuran itu kedalam trolly belanjaan.

July berjalan mendahului ku dan meninggalkan ku sendirian, aku mengusap wajah ku dengan kasar, astaga para wanita! Buat apa mereka bertanya kalau pada akhir nya mereka akan membeli kedua nya? Baiklah, sekarang aku mengerti mengapa kaum pria tidak mau berbelanja dengan wanita.

Selesai membeli semua keperluan wanita itu yang ku sebut musuh cantik ini, kami membayar semua belanjaan nya, bukan kami tapi aku, aku yang membayar, tenang guys ini bukan permintaan July, ini permintaan diri ku karna aku merasa tidak gentelmen bila jalan bersama wanita dan wanita itu yang membayar.

Saat aku dan Juliet berjalan menjauhi supermaket menuju sebuah caffe didalam mall besar ini, dengan catatan 'AKU YANG MEMBAWA BELANJAAN INI'. Ada suara seorang gadis yang agak ku kenali memanggil nama ku.

"ROMEO! ASTAGA ROMEO!" gadis yang memanggil nama ku berlari kearah ku lalu memeluk ku.

Aku menyeritkan alis ku menatap gadis itu, aku berusaha mengingat siapa gadis berbokong besar ini... Ah! Ya aku mengingat nya! Dia adalah mantan kekasihku yang bernama Ferli, dia sekarang memiliki seorang suami.

Romeo and JulietTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang