Bab 3

1.3K 36 1
                                    

Romeo.

Kejadian itu terus memenuhi memori otak ku, membuat ku tertawa lepas sambil melihat wajah nya di majalah bisnis milik ku, kalian pasti menyangka aku adalah pria kejam yang dengan tega nya membuat seorang gadis cantik yang galak itu malu ditengah tengah umum seperti minggu lalu, demi tuhan tadi nya aku memang ingin menolong nya, kejadian tentang hot dog itu memang benar ada yang mendorong ku dibelakang dan tentang mobil itu memang aku dengan tulus ingin menolong nya.

Tapi malah terjadi hal seperti itu, jadi ya sudahlah, aku anggap itu sebagai lolucon penghibur untuk ku bila di dingat ingat.

Dan sekarang disinilah aku, duduk disebuah cafe yang lumayan ramai pengunjung sambil menyeruput segelas kopi kesukaan ku sambil tertawa lebar mengingat wajah July, sudah seminggu aku tidak bertemu dengan nya dan aku bersumpah bila bertemu dengan nya lagi aku akan tertawa lebar sambil meledek diri nya.

"Kau benar benar terlihat idiot, Apa yang kau tertawa kan?"

Aku mendengar suara seorang gadis yang amat sangat aku kenal berada disamping ku, itu seperti suara July, tapi tidak mungkin dia berada disini, kau tau? Dia pasti sangat malu atas kejadian minggu lalu dan mengurung diri nya dikamar.

"Hei bodoh! Kau sedang menertawakan apa?" suara itu terdengar lagi, dengan cepat aku menoleh ke samping dan mendapati iblis disana.

Astaga! Sejak kapan dia disana? Oh tuhan aku harap dia tidak tau kalau aku menertawakan nya, bisa bisa dia memotong kedua bola ku lalu dijadikan nya santapan pagi untuk anjing nya.

Baythewey, bola ku terlalu nikmat untuk disantap, percayalah.

"Haaii July!! Apa yang kau lakukan disini?" aku memasang senyum lebar ku dan berhasil mendapatkan tatapan tajam dari nya.

Itu adalah pertanyaan terbodoh yang pernah aku luncurkan, pasti sudah jelas jelas dia kesini untuk meminum kopi. Oh atau bisa saja dia hanya ingin bertemu dengan ku karna dia rindu.

Ya bisa jadi seperti itu, tapi tidak mungkin, dengan melihat ku saja itu berhasil membuat nya ingin membogem wajah tampan dan imut ku ini.

"Aku hanya ingin meminum kopi" dia menarik bangku dihadapan ku dan menaruh kopi milik nya diatas meja.

"Oh yeah silahkan"

"Kau sendirian?" dia menatap kesekeliling kami, ini hal yang tepat untuk menggoda nya.

"Tentu saja, apa kau takut aku bersama gadis lain? Tenang lah sayang aku tidak akan selingkuh, percayalah" aku memasang wajah romantis ku dan memegang kedua tangannya.

Kalian sudah tau reaksi gadis itu bagaimana, yeaah ekspresi nya seperti berkata 'jangan sentuh aku brengsek, atau aku membogem mu'. Aku bingung kenapa dia seperti itu, semua gadis berharap aku perlakukan seperti ini.

"Lepaskan tangan ku sekarang atau kopi panas ini akan menjadi mandi pagi mu" dia berdesis tajam.

"Baiklah" Aku tersenyum lebar dan melepas kedua tangan nya, "tapi apa kau tidak ingat kalau kita adalah sepasang kekasih?"

"Kau sedang mabuk?"

"Tidak sayang, tidak, kau ingat kita adalah sepasang kekasih dihadapan Kally?" aku memegang tangan nya kembali.

Dia menepis nya kembali, oh ayolah July! Aku hanya ingin sedikit menebar pesona tampan ku, tapi aku rasa dia tidak normal, dia sama sekali tidak terpesona.

"Idiot" dia menyeruput kopi nya nya dengan gerakan anggun.

Aku terkekeh geli melihat wajah July yang sama sekali tidak mau melihat kearah wajah ku, saat bersama nya terkadang aku bertanya tanya kenapa dia tidak ingin melihat wajah ku, apa aku kurang tampan untuk nya? Aku rasa tidak, aku tau dia benci dengan ku karna dia tidak menang tender besar itu.

Romeo and JulietTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang