Juliet
Akhir nya rencana balas dendam ku terhadap Romeo dapat terbalas kan, sudah beberapa kali aku ke colongan dan membuat Romeo dapat menertawai ku sepuas nya, pertama tentang spagetti dengan dua sendok garam yang berhasil membuat ku berlari kencang memasuki kamar mandi dan tentang Romeo dan Revan menertawai masa lalu ku.Aku tau saat dulu aku memang gadis idiot dan polos, aku juga tidak mengerti mengapa dulu aku tidak tau tentang menstruasi.
Kalian masih ingat guys tentang aku mengambil kunci mobil Romeo? Hahahaha aku sangat puas setelah mengambil kunci mobil pria itu lalu pergi, Romeo mendatangi kantor ku, dia menggoda sekertaris ku sebentar lalu meminta kunci nya pada ku.
Sekarang lupakan tentang kejadian 2 minggu yang lalu, sekarang kita lihat apa yang terjadi di kantor ku saat ini......
"Astaga Jenny! Bagaimana bisa kau membiarkan kakek memasuki ruang kerja ku dan mengambil surat itu!?" aku menyemburkan kemarahan ku pada Jenny.
Dia benar benar asisten yang menyebalkan, seperti yang sudah pernah aku bilang.
"Maafkan saya ma'am, tapi Mr.prinsloo memaksa"
"Lalu? Dia pergi sehabis mengambil surat itu?" aku menatap tajam Jenny.
"Iya ma'am"
"Lalu bagaimana ekspresi kakek ku?"
"Marah, kesal"
"Astaga tuhan, berikan lah aku keajaiban" aku mengusap kasar wajah ku, "kau boleh keluar"
Jenny beranjak pergi dari hadapan ku, demi tuhan! Kalau saja dia bukan orang lain, ingin sekali aku mencekik nya karna tidak menyimpan surat yang tidak boleh kakek ku liat, kalian ingin tau surat apa itu?
ITU ADALAH SURAT TAGIHAN KARTU KREDIT KU!
Dan kalau saja kakek melihat nya, bisa bisa dia akan berkhotbah selama 3 jam dihadapan aku lalu berkata "kakek tidak suka kamu seperti ini", dan suatu keberuntungan bila kakek tidak menyita kartu kredit milik ku.
Sekarang aku tidak mengerti apa yang harus aku lakukan, kakek pasti sudah melihat nya, aku hanya tinggal mempersiapkan segenap jiwa dan raga ku untuk menerima khotbah dari kakek dan tatapan mengejek dari Lily, ya si dada besar itu memang senang sekali jika aku terkena marah, tapi Revan selalu membela ku.
Dan sekarang Revan pasti sudah tidak akan membela ku lagi, aku hanya pasrah akan keajaiban dari bapa di sorga.
***
"LIHAT ISI SURAT INI!" Kakek menghempaskan surat bertuliskan nama bank terkenal di meja hadapan ku.
Ya disinilah aku, duduk dihadapan kakek yang marah besar karna aku memakai uang sebesar 1500 dollar untuk bebelanja, ini sudah ketiga kali nya aku berhadapan didepan kakek seperti ini dan aku rasa ini adalah yang tersial.
Karna kalian tau kenapa? ADA LILY DISINI! Dan dia sekarang sedang duduk didekat kakek dengan senyum mengejek nya, dasar dada besar!
"Maafkan aku kakek, tapi aku tidak bisa menahan nya" aku menunduk takut.
"Kamu ini! Kakek sudah memberikan kekuasaan perusahan pada mu! Tapi malah kau hambur hamburkan uang itu!"
"Maafkan aku..."
"Apa kau mau kekuasaan itu kakek cabut!!"
Oke aku sekarang benar benar takut sekarang...
"Jangan kakek aku mohon!"
Kakek menatap ku lekat lekat, walaupun kakek segalak dan semarah apapun pada ku aku tidak akan membenci nya, dia adalah yang terbaik selain orang tua ku. Dan jika saja kakek mencabut kekuasaan ku atas perusahaan, bisa bisa aku jatuh miskin.. Aku sudah yakin akan hal itu..
KAMU SEDANG MEMBACA
Romeo and Juliet
RandomBertemu dengan pria seperti seorang Romeo cukup menyebalkan bagi Juliet, sikap Romeo yang terbilang banyak berbicara, humoris dan ramah sangat berbanding balik dengan sikap Juliet yang pendiam, tegas dan dingin, berawal dari pertemuan meeting tender...