Bab 11

928 25 5
                                    

Romeo


Membuat Juliet menangis dan ketakutan benar benar bukan rencana ku sama sekali, aku tidak tau kalau dia takut gelap dan takut hantu, saat melihat nya menangis keras membuat ku benar benar tidak tega pada nya, aku tau kalau dia adalah musuh ku dan dia membenci ku tapi melihat seorang gadis menangis benar benar membuat ku sangat tidak tega apalagi penyebab nya adalah diri ku.

Setelah kejadian 2 hari yang lalu itu, Juliet tidak mau menutup pintu kamar mandi apartemen ku bila dia sedang berkunjung dan dia sedang memakai kamar mandi, walau dia sedang mandi, pup, ataupun ganti baju sekalipun, tapi yang jelas dia tidak membiarkan aku masuk, dia menyediakan raket nyamuk dikamar mandi dan mengancamku kalau aku berani masuk dia akan menyetrum ku.

Dasar gadis sadis.

"Dan kamu tau apa yang terjadi selanjutnya Juliet setelah anak itu bertumbuh besar?" aku menatap serius kearah Juliet.

"Apa?" Juliet ikut menatap mata ku dengan serius, astaga lucu sekali ekspresi gadis ini!

"Dia penasaran dengan pintu yang dilarang untuk dibuka oleh kedua orang tua nya, dengan mengendap ngendap dia pun mendekati pintu itu lalu membuka nya dan...." aku menggantukan cerita ku disertai ekspresi wajah ku yang membuat nya penasaran.

"Dan apa bodoh! Jangan membuat ku penasaran!" Juliet mencubit lengan ku, aku meringis kesakitan.

"Dan bam! Ternyata isi ruangan itu ada banyak mayat yang tergeletak dan mayat itu para orang kaya yang dibunuh oleh kedua orang tua nya!" aku memasang ekspresi misterius ku.

Juliet terdiam sambil menatap ku dengan tatapan ketakutannya, oh astaga jangan bilang dia percaya dengan cerita karangan ku ini? Hahaha, aku baru saja menceritakan nya tentang cerita hantu dan pembunuhan dan itu berhasil menarik perhatian nya yang sedari tadi bersikap dingin pada ku.

"Apa itu cerita nyata?" Juliet mengoyang goyangkan tanganku meminta jawaban.

Aku hanya mengangkat kedua bahu ku pertanda aku tidak tau, aku melirik kembali kearah Juliet, gadis itu menatap ku dengan tatapan sinis nya lalu kembali membuat muka nya.

"Ya itu cerita nyata, berhati-hati lah malam nanti, nona July" aku berbisik tepat ditelinga nya lalu beranjak pergi meninggalkan nya menuju meja kasir untuk memesan makanan.

Saat sampai dikasir untuk mengantri memesan makanan, aku menoleh kembali ke arah Juliet, gadis itu tengah mengigit bibir bawah nya sambil memainkan jari jari ditangan nya, aku yakin pasti dia sedang memikirkan cerita ku yang tadi, astaga Juliet kenapa gadis itu sangat bodoh? Hanya cerita seperti itu saja dia ketakutan, aku terkekeh kecil melihat ekspresi nya itu.

"Dia kekasihmu?" aku mendengar suara seorang gadis disamping ku.

Aku menoleh dan mendapati seorang gadis berambut coklat dan bermata coklat tengah tersenyum manis pada ku, astaga dia manis sekali...

"Bukan, dia bukan kekasih ku" aku tersenyum lebar pada nya.

"Oh, aku pikir kalian sepasang kekasih, sedari tadi kalian terlihat sangat romantis" gadis itu terkekeh pelan.

Oh tuhan... Wanita ini benar benar cantik dan mempesona...

"Romantis? Astaga nona, jangan harap ada adegan romantis diantara kita, setiap saat kita selalu bertengkar" aku melambai lambaikan tanganku diudara seperti mengusir nyamuk.

"Benarkah? Padahal kalian sangat cocok, lihatlah gadis itu" gadis dihadapan ku menoleh kearah Juliet, "dia cantik, manis dan elegan"

"Kau juga, cantik manis" aku terkekeh.

Romeo and JulietTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang