Juliet
"Oh tidak tidak Romeo, pakaian itu sangat tidak cocok""Aku lelah July sedari tadi bolak balik kamar mandi untuk mengganti baju"
"Romeo, satu hari ini kau adalah kekasih ku, jadi aku tidak mau kekasihku memakai jas jelek itu"
"Oke oke baiklah, aku harap aku tidak pernah menjadi suami mu, karna aku yakin pasti kau akan lebih bawel dari ini"
Romeo memutar kedua bola matanya lalu melangkah malas kearah kamar mandi sambil membawa pakaian formal yang aku sodorkan padanya, aku terkekeh pelan melihat ekapresinya itu, aku yakin pasti dia sangat malas datang ke pesta karna aku mengatur ngaturnya.
ya, hari ini aku dan Romeo akan mengunjungi pertunangan Lily, selama satu hari ini Romeo akan menjadi kekasih ku, hanya untuk malam ini, tidak untuk selanjutnya karna aku tidak mau mempunyai kekasih menyebalkan seperti dia.
"Apa ini bagus, July?" suara Romeo mengintruksiku dari lamunan, aku mendongakan kepalaku dan mendapati Romeo tengah tersenyum lebar kearah ku.
"Emmm, bagaimana ya" aku mengetuk ngetuk dagu ku seperti orang berpikir, jujur saja Romeo terlihat tampan, "aku pikir itu cocok untuk mu"
"Ck! Bilang saja kalau aku ini tampan, ayo katakan yang jujur" Romeo mendekatkan wajahnya kewajahku, seketika itu juga aku langsung memundurkan wajahku.
"Eeee----kau? Tampan? Tentu saja tidak! Lebih tampan Cameron!" aku menundukan wajahku, oh tuhan! Aku bisa merasakan wajahku memanas dan merah.
Romeo terkekeh lalu menoel pelan ujung hidungku, "wajahmu merah seperti bokong kera yang ada dijepang"
"Ck! Cepat siap siap! Aku tidak mau terlambat!" Aku mendengus kesal lalu bangkit berdiri dan meninggalkan Romeo yang tertawa geli didalam sana.
Oh God! Ini adalah kejadian yang sangat memalukan, mengapa tiba tiba wajah ku menjadi memerah karna Romeo!? ROMEO GUYS! ROMEO! tidak mungkin kan aku menjadi malu dan wajah memerah karna kelakuannya, itu sangat menjijikan! Demi tuhan! Aku sama sekali tidak menyukai pria itu! Pria menyebalkan yang setiap saat aku ingin membogem wajah menyebalkannya.
***
Aku menggandeng lengan Romeo memasuki gedung besar berwarna putih tempat lokasi acara pertunangan Lily, dengan percaya diri aku tersenyum lebar kearah photograper yang memotret diriku dan Romeo saat dipintu masuk, dengan anggunnya aku berjalan memasuki tempat acara, berratus ratus orang berlalu lalang dihadapanku, ternyata acara pertunangan si dada besar itu lumayan juga.
Aku tersenyum lebar menyapa para tamu yang aku kenal, begitu juga dengan Romeo, saat para tamu menanyakan siapa pria disebelah ku, dengan mantap aku mengatakan bahwa Romeo adalah pacarku.
si pria menyebalkan ini cepat cepat ingin mengelak namun aku langsung memukul keras perut Romeo dengan punggung tanganku sambil tertawa, lalu Romeo menutup mulutnya rapat rapat.
"Ah lihatlah siapa gadis cantik yang datang ini" kakek merentangkan kedua tangannya begitu aku dan Romeo berjalan kearahnya.
"Kakek, aku merindukanmu" aku memeluk erat kakek, aku sangat merindukan pria tua ini, ya walau aku lebih merindukan kartu kreditku yang ia sita.
Kakek melepaskan pelukan kami dan memegang kedua pundak ku dengan erat, "lihatlah dirimu, kau adalah gadis tercantik dipesta ini"
"Kakek! Aku jadi malu!" aku terkekeh pelan sambil memukul pelan pundak kakek.
"Permisi tuan"
Aku mendengar suara Romeo tepat disamping aku dan kakek, aku menoleh kearah Romeo sambil memasang ekspresi datarku, yaampun! Bagaimana bisa aku melupakan pria ini? Kakek menoleh kearah Romeo dan mengernyitkan alisnya bingung, oh yeah, malam ini adalah malam kemenanganku karna aku akan memperkenalkan Romeo sebagai pacarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romeo and Juliet
RandomBertemu dengan pria seperti seorang Romeo cukup menyebalkan bagi Juliet, sikap Romeo yang terbilang banyak berbicara, humoris dan ramah sangat berbanding balik dengan sikap Juliet yang pendiam, tegas dan dingin, berawal dari pertemuan meeting tender...