Romeo.
Hari yang cerah untuk menyambut keberuntungan yang cerah, aku masih merasakan semua ini seperti mimpi, memenangkan tender, bertemu gadis emosional yang arogan dan mendapatkan seorang gadis cantik nan seksi untuk penghangat tempat tidur ku, kalian berpikir bahwa aku adalah pria baik baik? Oh guys! Kalian salah besar, aku bukan pria baik baik.
Aku sebutkan kebrengsekan ku disini, aku adalah seorang playboy yang selalu berganti ganti wanita, aku adalah pria brengsek yang menyukai kedua benda yang menyangkut di dada wanita, dan aku sudah pernah bercinta dengan sekertaris ku sekali.
Aku brengsek? Oh yeaah aku mengaku.
Ibu ku dan semua teman ku selalu menuntut ku untuk berhenti melakukan itu dan mulai lah serius dengan seorang wanita karna usia ku yang sudah menginjak 33 tahun, tapi hei! Siapa peduli? Aku masih mau menikmati hidup ku dengan bermain bersama wanita, karna kalian tau? Aku baru menikmati hal itu 3 tahun yang lalu.
Hiraukan kata kata ku, itu tidak berguna.
"Permisi, sir. Ada yang bisa saya bantu?" seorang pelayan berambut pirang bermata biru mendekat kearah ku disertai senyum nya, dia lumayan cantik.
"Aku hanya ingin milkshake coklat dan kentang goreng, itu saja"
"Baiklah, sir. Pesanan akan datang"
Aku mengangguk kecil dan mengalihkan pandangan ku pada ponsel cantik milik ku, sebuah pesan erotis dari partner bercinta ku tertera disana, uh yeah aku tidak salah memilik gadis seksi ini. Sesudah membalas pesan dari gadis seksi bernama Emma, pesanan ku datang dan gadis pirang itu lagi yang mengantar, aku mengedipkan mata ku sebagai ucapan terima kasih dan aku melihat rona merah dipipi nya.
Dia terpesona oleh ku! Hahaha, well yeah semua gadis pasti terpesona oleh ku.
"Shit, apa tidak ada tempat lagi? Aku tidak ingin duduk dengan nya"
Saat aku sedang menatap pelayan pirang itu menjauh, tiba tiba saja aku mendengar suara seorang gadis yang ku kenal berada didekat ku, itu seperti suara...
"Hei! Kamu kan gadis sombong yang waktu itu datang ke meeting tender" aku menunjuk gadis itu sambil tertawa melihat wajah nya.
"Oh yeaah dan kau adalah pria bodoh itu" gadis itu menatap tajam kearah ku dan kembali menatap pelayan yang ada dihadapan nya, "dengar, aku tidak ingin duduk dengan nya"
"Maaf, nona. Tapi restoran kami sangan penuh dan tidak ada bangku lagi selain disini" pelayan itu menunduk takut.
"Tapi aku tidak mau! Kalian bagaimana sih!?" gadis itu menaikan oktaf suara nya, wow, ternyata dia gadis galak.
"Hey nona, kau tidak perlu membentak pelayan itu, jika kau memang tidak ingin duduk dengan ku, aku tidak memaksa" aku tersenyum manis pada gadis itu.
Aku mendengar gadis itu mendumal kesal dan memesan makanan nya lalu duduk tepat dihadapan ku, aku terus menatap wajah nya yang lumayan cantik itu, apa? Cantik? Oh yah tentu saja, gadis itu mempunyai hidung mancung, bibir seksi, mata biru dan rambut coklat nya, dia juga cukup seksi.
"Berhenti memandang ku seperti orang bodoh" gadis itu menatap ku tajam dan memakan pesanan nya.
Aku mulai bertanya, semenjak kapan makanan itu datang?
"Aku hanya mengagumi" aku tersenyum manis pada nya.
"Tapi itu terlihat menjijikan, wajah mu itu membuat ku, astaga... Ingin muntah"
Apakah dia benar mengatakan hal itu? Demi tuhan! Dia gadis pertama yang mengatakan bahwa melihat wajah ku membuat nya akan muntah.
"Benarkah? Sebegitu benci kah diri mu pada ku karna aku memenangkan tender besar itu?" hahaha! Perkataan ku membuat nya menggeram kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romeo and Juliet
RandomBertemu dengan pria seperti seorang Romeo cukup menyebalkan bagi Juliet, sikap Romeo yang terbilang banyak berbicara, humoris dan ramah sangat berbanding balik dengan sikap Juliet yang pendiam, tegas dan dingin, berawal dari pertemuan meeting tender...