Bab 17

1.1K 32 5
                                    

Romeo.


"GOOD MORNING Mr.Lachowski!! TIME TO WAKE UP!! COME ON OPEN YOUR EYES AND WAKE UP!!"

Aku mendengar suara teriakan seorang gadis yang amat ku kenali menggema didalam kamarku disusul dengan suara gorden terbuka dan cahaya matahari menyinari kamarku, oh tuhan gadis itu benar benar... Setiap pagi Juliet selalu masuk kedalam kamarku lalu berteriak membangunkan disusul cahaya matahari yang masuk.

Padahal aku sudah berkali kali mengganti kunci kamar tetapi dia selalu mendapatkan duplikatnya entah dari mana.

"Hei jelek! Ayo bangun! Kau tidak bekerja? Jika tidak maka antarkan aku ke kantor" suara Juliet kembali terdengar, tetapi kali ini disampingku.

Tadi apa dia bilang? Antarkan dia ke kantor? Cih... Dasar manja, padahal dia sudah mendapatkan kartu kreditnya tetapi masih saja minta diantar.

"Pergilah sendiri, mengganggu tidurku saja" balas ku dengan mata masih tertutup.

"Aku malas menyupir"

"Yasudah pakai saja taksi, kau kan sudah mendapatkan kartu kreditmu kembali"

"Naik taksi pasti mahal, sayang sekali uangku, kau tau Romeo? Sifat pelitmu sudah menular padaku"

Aku mendengus kesal mendengar omongan asalnya, "jangan mengada ngada, sudah sana pergi! Telpon Cameron kekasihmu agar menjemput!"

"Dia sibuk, pekerjaannya menumpuk"

"Kalau begitu kau buka prioritasnya" ucapku berbisik pelan, lalu tiba tiba saja aku merasakan kepalaku terpukul sebuah bantal, "aww!! Apa apaan kau ini!"

"Apa maksud dari ucapanmu?"

"Dengarlah July, seorang pria jika mencintai seorang wanita maka dia akan menjadikan wanita itu prioritas utamanya" balas ku dengan nada seperti guru ceramah pada murid.

"Benarkah? Lalu siapa prioritas utama mu?"

"Tentu saja dirimu July"

"Berarti kau mencintaiku?" pekik Juliet senang.

Aku langsung membuka kedua bola mataku dan terduduk diatas kasur, "bukan begitu, maksudku---"

"Ayo mengakulah, jadi aku proritas utama mu?" goda Juliet sambil menunjukku.

"Hei bukan begitu! Aku ini sudah menganggapmu sebagai adikku, jadi aku tidak mau kau kenapa napa, jadi kau adalah prioritas utamaku" jelas ku mencoba membenarkan semuanya.

Jatuh cinta pada gadis aneh macam Juliet? Uh, big no.

"Baiklah, terserah apa katamu Romeo" Juliet bangkit berdiri lalu melangkahkan kakinya keluar dari kamarku, "makanan sudah aku siapkan, cepat bersiap siap karna aku tidak ingin terlambat kekantor"

Aku mendengus kesal lalu bangkit berdiri berjalan menuju kamar mandi didalam kamarku namun tiba tiba pintu kamarku kembali terbuka lalu muncullah kepala Juliet dari luar sana.

"By the way tadi Angel menelponmu, dia menanyakan apa kau sudah makan, huh kenapa dia lebay sekali harus bertanya apa kau sudah makan arau belum, memangnya kau anak bayi?" ucap Juliet yant kemudian menutup kembali pintu kamarku.

Aku hanya mengangkat sebelah alisku melihat tingkah Juliet lalu aku kembali melangkahkan kakiku menuju kamar mandi, aku mengambil handuk lalu menyampirkannya dibahuku dan memutar keran untuk mengisi bathup tetapi air tidak keluar dari keran.

Apa hari ini air kamar mandiku mati? Oh shit... Selalu seperti ini, air kamar mandiku mati tanpa sebab.

Aku melangkahkan kakiku keluar dari kamarku menuju kamar mandi diluar kamar, sesampainya disana aku langsung berdiri didepan cermin dan mengoleskan busa disekitar rahang ku untuk menghilangkan bulu bulu halus disana, selesai mengoleskan busa aku mengambil pencukur janggutku namun benda yang ku cari tidak ada disana.

Romeo and JulietTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang