Bab 4

1.1K 37 0
                                    

Juliet.

Sebuah rahasia tak terduga datang di minggu ini, rahasia yang benar benar membuat ku senang karna mengetahui nya, bukan rahasia kantor musuh ku atau rahasia aku akan mendapat hak waris untuk kedua kali nya.

tapi rahasia tentang Romeo, ternyata dia adalah pria gay, aku tidak pernah menyangka bahwa dia adalah gay, ya aku tau dia mengatakan bahwa dia hanya mantan gay tapi tetap saja aku memandang bahwa dia gay dan tampak nya berteman dengan gay sangat menyenangkan. Mungkin suatu hari nanti aku bisa mengajak nya untuk ke salon kecantikan.

Saat aku pertama kali melihat mantan kencan nya Romeo yang bernama James itu aku memang jatuh cinta karna wajah tampan nya dan suara maskulin nya, tapi saat aku mengetahui dia adalah gay itu membuat ku berpikir lalu tertawa, tidak aku tidak sakit hati ataupun sedih, malah itu membuat ku tertawa lebar karna mengetahui rahasia Romeo.

"Permisi Mrs.prinsloo" asisten ku mengetuk pintu dan masuk kedalam ruang kerja ku.

"Ya ada apa, jen?" aku terduduk tegak tersadar dari lamunan ku tentang Romeo si gay.

"Siang ini kami menerima laporan dari pembangunan gedung di New York utara" Jane menaruh sebuah map diatas meja kerja

Aku membuka map itu dan membaca nya, alis ku menyerit ketika membaca tulisan diatas kertas putih itu, oh tuhan masalah apa lagi yang datang dikantor ku?

"Apa maksud dari ini Jane" aku membanting map itu. Kesal. Itulah yang aku rasakan.

"Pembangunan gedung di New York utara mengalami kesalahan saat membangun lantai 3 sampe 10, itu kesalahan karyawan kita karna lalai"

"Astaga" aku menepuk kening ku frustasi. "Lalu?"

"Pemilik gedung tidak terima dan meminta ganti rugi atas kesalahan itu, gedung yang mereka bangun tidak sesuai dengan yang mereka ingin kan"
"Berapa biaya ganti rugi?"

"5000 Dollar, ma'am"

"APAAA!!?" terlonjak kaget dari bangku ku, demi tuhan! Itu ganti rugi yang sangat banyak!

Frustasi. Itu yang menggambarkan keadaan otak ku sekarang, ingin sekali rasa nya aku tertidur panjang dan bangun saat semua nya sudah baik baik saja.

"Baiklah, keluarkan uang kas kantor untuk ganti rugi lalu pecat para pegawai yang mengerjakan proyek itu dan ganti dengan yang baru"

"Baik ma'am" Jenny melangkah kan kaki nya keluar dari kantor ku.

Aku menatap kesekeliling ku dan merasakan kepala ku pening, ingin sekali aku mengobrak abrik isi dimeja kerja ku lalu menonjok seseorang, tapi siapa orang yang dengan tulus nya rela aku tonjoki? Aku rasa Romeo, ya dia pasti mau, tapi tidak. Bisa bisa dia menyebar berita palsu dengan judul 'CEO perusahaan terkenal di New York melakukan kekerasan pada seorang pria'.

Reputasi ku sebagai penyemangat perempuan berbakat bisa hancur, aku sering mendatangi seminar untuk memberi semangat untuk para perempuan untuk terus maju dan aku tidak ingin reputasi ku hancur.

Aku rasa aku membutuhkan sedikit minum dan mabuk untuk menghilangkan rasa frustasi sementara, tapi siapa yang mau ikut aku ke club untuk minum? Aku tidak mempunyai teman sama sekali selain sepupu ku Lily dan Revan.

mengajak Lily? Itu hal terburuk, bisa bisa dia menyodorkan ku pada om om gendut, mengajak Revan? Ide buruk juga, seandainya dia mabuk dan aku mabuk, kami bisa menghasilkan anak jika begitu.

Mengajak Romeo? Ah ya! Aku akan mengajak dia saja, aku yakin jika aku mabuk dia tidak akan macam macam pada ku, dia kan gay, tidak mungkin kan seorang gay memperkosa wanita normal? Mereka lebih suka main pedang pedangan.

Romeo and JulietTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang