Laut memantulkan cahaya pagi, berkilau layaknya hamparan berlian. Angin merapatkan 187 kapal dengan layar bergambar bendera Pengging yang tersisa dari amukan badai ke daratan Kalimantan. Damar Maya dan para pengikutnya tiba di Kutai dimana sungai-sungai besar bermuara, tempat suku terbesar di Kalimantan bermukim.
Kedatangan Damar Maya awalnya ditolak, para pemuda yang berpakaian kulit hewan dengan hiasan bulu di kepalanya mengacungkan tombak-tombak mereka ke rombongan Damar Maya. Tak pernah takut pada ribuan prajurit Pengging. Tapi saat kedelapan Dewan Suku muncul, Damar Maya menunjukkan sehelai bulu hitam keemasan. Bulu dari sayap Lembuswana yang rontok saat menyelamatkannya.
Semua penduduk diam melihatnya. Lembuswana adalah makhluk suci tunggangan Batara Guru yang melindungi Kutai dan orang-orangnya. Lembu suci itu sangatlah dipuja oleh penduduk. Akhirnya tombak-tombak diturunkan. Kedelapan Dewan Suku menyambut Damar Maya dengan hangat. Rombongan berjumlah ribuan orang itu pun dibawa ke desa. Lucu ya, bagaimana sehelai bulu bisa membawa perdamaian.
Damar Maya terkesima saat memasuki pemukiman, itu bukanlah desa biasa. Lebih mirip kota yang menyatu dengan alam. Rumah-tumahnya terbuat dari kayu yang berhias corak khas Kalimantan. Penduduknya hidup harmonis dengan hutan. Walau tak punya raja dan batas wilayah, mereka hidup dengan maju.
Di sebuah bangunan besar, dimana ada delapan kursi Dewan Suku yang berkuasa, Damar Maya dan Baswara menyampaikan maksudnya untuk meminta bantuan demi merebut kembali Tujuh Kerajaan. Tapi diplomasi itu ditolak mentah-mentah, Damar Maya tak menawarkan apapun selain dendamnya pada Baka dan perlindungan yang tak dibutuhkan penduduk saat tahtanya kembali. Lagian orang-orang Kutai adalah suku hutan, bukan pelaut seperti orang Jawa. Tak ada dalam sejarah orang-orang Kalimantan berlayar sebelumnya. Diplomasi itu gagal total, tapi orang-orang Damar Maya dipersilahkan menetap sebagai pengungsi yang diundang Lembuswana.
Damar Maya tak pernah menyerah. Dia memutuskan untuk tinggal dan mendapatkan hati orang-orang untuk mengikutinya ke Jawa.
***
Hari silih berganti, di Prambanan Roro Jonggrang membatik seperti biasa sambil mendengarkan cerita dari Resi.
"Seribu tahun lalu, ada seorang pemuda yang melakukan pertapaan selama sepuluh tahun di gunung suci Semeru. Berkat kegigihannya para Dewa menempa sebuah keris dan dihadiahkan ke pemuda itu. Keris itu sangatlah sakti, pemuda itu memberinya nama Mpu Ishwar yang berarti semangat. Dengan keris itu dia membangunkan burung api Bromodedali yang tidur di kawah gunung Semeru. Lalu dengan menungganginya dia menakhlukan tujuh kerajaan di tanah Jawa. Tapi ada satu wilayah yang tak pernah bisa ia takhlukan, bahkan sampai sekarang tak ada orang yang bisa menakhlukkannya. Tempat itu adalah pegunungan paling ujung timur pulau Jawa, hutan diantara tiga gunung, Ijen, Raung, dan Gumitir yang menjadi kerajaan para Jin dengan rajanya yang bernama Bondowoso."
Sambil mendengarkan Roro terus mencanting. "Bondowoso? Seperti nama seseorang saja. Oh ya, bagaimana bentuk burung Bromodedali itu. Apa seperti burung yang selalu mengitari Bandung Bondowoso?"
Resi terdiam. Tak menjawab pertanyaan itu.
"Aku pernah mendengar Prabu Wichi menyinggungnya saat kunjungan kemari," tambah Roro sambil kembali menciduk lilin panas.
"Mungkin. Bisa jadi." Hanya itu yang dikatakan Resi.
Roro menghela nafas jenuh saat lilinnya menetes, merusak motif batiknya. Dia sebenarnya bosan dengan cerita-cerita itu. Dia jengah harus membatik setiap hari. Dia sangat ingin keluar keraton. Seumur hidup dia tak bisa melihat kehidupan dibalik tembok istana. Dia merasa seperti di penjara. Dia ingin sebuah petualangan.
"Cukup untuk hari ini, Resi. Terima kasih untuk ceritanya. Aku ingin istirahat dan menghirup udara segar di taman." Roro akhirnya bangkit dan keluar ruangan. Para dayang langsung mengikuti langkahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/306061779-288-k171165.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Legend of Prambanan
Kısa HikayeIni kisah cinta antara Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Pasti semua orang tahu kalau legenda candi Prambanan, candi yang merupakan bukti cinta Bandung Untuk Roro. Cinta yang bertepuk sebelah tangan. Tapi, itu hanyalah legenda. Bagaimana jika wa...