"Nih cookiesmu."
Tepat setelah bel istirahat berbunyi, Haeun segera mendekati Sunoo dan menaruh sebuah bungkusan berisi cookies di atas meja sahabatnya itu.
"Aku bakal ingat terus apa yang kujanjiin kok jadi tenang aja, gausah lirik-lirik mulu kayak tadi. Untung ga ketahuan seonsaengnim kalau kamu lagi ga fokus merhatiin." Omelnya tanpa jeda, seperti sedang nge-rap.
Jadi ceritanya, selama pelajaran berlangsung tadi, Sunoo terus-menerus melihat ke belakang—arah meja Haeun. Haeun yang sedang memperhatikan penjelasan sang guru tentunya merasa terganggu, apalagi Sunoo menatapnya dengan tatapan penuh binar.
Haeun kan jadi gemas sendiri. Ingin sekali dia cubit pipi Sunoo, tapi tidak bisa karena dia takut mendapat teguran dari sang guru dan berakhir terpaksa berdiri di luar kelas sampai jam pelajaran itu selesai.
Berhubung sudah jam istirahat, maka Haeun akan memenuhi hasrat terpendamnya itu sekarang.
"Heiiii, kamu dengerin ngga?" Tanya Haeun sembari mencubit pelan pipi Sunoo dengan sebelah tangannya, berniat mengalihkan perhatian sahabatnya itu dari cookies yang sayangnya tidak berhasil.
"Iyaaaa, dengerin kok~" Walau Sunoo berkata begitu, pandangannya masih tak bisa beralih dari cookies di hadapannya. Haeun bisa lihat air liur imajiner mengalir keluar dari mulutnya yang terbuka itu. Dasar bayi ileran.
"... Kamu jadi kelihatan menyedihkan, kayak udah ga makan selama 2 hari." Haeun menghela nafasnya sambil menarik-narik pipi Sunoo, "Tapi sama, aku juga lapar, makanya ayo makan. Bawa aja cookiesnya ke kantin kalau kamu mau makan itu sekarang."
Sunoo memasang pose berpikirnya, "Hmmm... Bawa ga ya?"
Cukup lama dia memikirkan itu—kurang lebih 5 menit, itupun berkat desakan dari Haeun juga. Haeun tidak mau ya, kalau sampai jam istirahatnya terbuang dengan sia-sia.
Pada akhirnya, Sunoo memilih untuk menyimpannya dulu. Katanya supaya nanti dia bisa puas menikmati cookies itu tanpa ada gangguan lagi. Iya, Sunoo penganut 'makanan enak itu makin enak kalau dimakan terakhir'.
⸙ ⸙ ⸙
Keadaan kantin saat ini sangat ramai, hampir semua meja sudah terisi. Tidak langsung mengambil jatah makan siang, Sunoo dan Haeun memilih untuk diam terlebih dahulu di pinggir agar tak menghalangi jalan selagi mereka mencari meja kosong yang bisa mereka duduki.
"Tuh kan, kantinnya jadi rame banget gini gara-gara kita telat datang. Kamu sih, lambat." Sunoo refleks memanyunkan bibirnya saat mendengar keluhan Haeun yang menyalahkan dirinya.
"Ya maaf... Aku kan bingung tadi..."
Nada suara Sunoo terdengar sedikit sedih, membuat Haeun mengalihkan perhatiannya kepada sang sahabat. Dia jadi merasa bersalah saat feeling-nya benar—Sunoo sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMARE | YANGSUN
RomanceYang Jungwon menyukai seseorang, namun sayangnya ia sangat payah dalam urusan 'courting'. Maka dari itu Jungwon berakhir meminta bantuan Kim Sunoo, lelaki manis dari kelas atas yang mendapat julukan 'cupid' dari para murid. "Kim Sunoo sunbaenim, lo...