Beruntungnya sambutan pembuka dari guru tidak berlangsung lama. Setelah pengumuman acara secara resmi dibuka, para murid pun diarahkan untuk beristirahat sejenak di penginapan yang telah disediakan. Ketika Haeun mau mengekori rombongan kelompoknya, dia ditahan oleh seorang gadis.
'Apa nih? Kok cewek secantik ini megang-megang?' Sembari menunggu gadis itu bersuara, pandangan Haeun bergulir dari tangannya yang tengah digenggam oleh jari-jari lentik hingga ke wajah cantik namun asing itu. Jujur saja, Haeun sempat terpana sebentar, sebelum teringat bahwa kecantikannya masih belum berhasil melampaui cantiknya Sunoo.
"Yang Haeun-ssi," panggil gadis itu, tersenyum ramah. "Kamu bareng aku, ya."
Dih, sksd deh. Alis Haeun refleks menukik setelah mendengarnya. Dari apa yang dia tangkap, kalimat itu bukan kalimat permintaan, melainkan sebuah perintah. Dia bahkan tidak kenal dengannya, buat apa dia setuju?
Sebelum Haeun berpikiran buruk lebih jauh, Sunoo sudah lebih dulu berseru. "Halo Karina sunbae!"
Siapa?
Seakan merasakan kebingungannya, Sunoo kembali berbicara, "Masa kamu nggak tahu sih? Karina sunbae ini salah satu anggota OSIS lho. Bukannya tadi baru aja dikenalin?" Sambil menatap tidak percaya ke Haeun. Padahal yang melamun selama sambutan tadi itu Sunoo, tapi kenapa malah Haeun yang linglung? "Kamu nggak nyimak ya?"
Haeun terlihat berpikir sejenak, "Ooh... Ya ya ya.." Kepalanya manggut-manggut lalu beralih memandang Karina dengan satu alisnya terangkat. "Tapi kenapa aku harus ikut denganmu?"
Jungwon tiba-tiba muncul di samping Sunoo. "Kamar cowo dan cewe dipisah. Rok lo itu cuma hiasan kah?" Jawabnya disertai sarkas.
Selama ini Haeun terbiasa kemana-mana dengan Sunoo. Bahkan mereka sering tidur berdua; sleepover di rumah Sunoo. Ketika sedang bersama Sunoo, Haeun bisa tak acuh dengan dunia walaupun hanya sebentar, makanya wajar saja bila dia lupa bahwa di antara dua gender itu terdapat perbedaan yang besar.
'Benar juga, aku cewe ya.' Haeun seketika terdiam. Tatapan tajam dia layangkan pada Jungwon, seakan bisa menembakkan laser dari matanya.
Haeun tidak bisa menyanggah Jungwon karena apa yang dikatakannya itu benar, tapi tetap saja tumbuh rasa kesal melihat wajah songong lelaki itu. Haeun jadi ingin mencakarnya sampai dia dilarikan ke UGD karena pendarahan kritis.
Keempat orang yang menyimak di dekat mereka diam-diam meneteskan keringat dingin. Aura permusuhan kedua anak bermarga Yang itu menguar begitu kuat walaupun mereka hanya beradu tatap.
"Kelahi nggak sih?" Riki berbisik.
"Shush."
Setelah melirik senyum teduh Sunoo untuk terakhir kalinya, Haeun pun berbalik; berjalan mengikuti para siswi yang sempat dia lihat tanpa berucap sepatah kata.
"Gue titip dia ke lo ya, sunbae." Ucap Jungwon yang dibalas acungan jempol oleh Karina. Dia berbicara lagi ketika dua gadis itu sudah jauh, "Tenang aja Hyung, Karina sunbae nggak bakal nerkam temen lo kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
AMARE | YANGSUN
RomanceYang Jungwon menyukai seseorang, namun sayangnya ia sangat payah dalam urusan 'courting'. Maka dari itu Jungwon berakhir meminta bantuan Kim Sunoo, lelaki manis dari kelas atas yang mendapat julukan 'cupid' dari para murid. "Kim Sunoo sunbaenim, lo...