Nine

337 40 4
                                    

_________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________________________________________

Yang Jungwon

Sunoo hyung
Pulang sekolah free ga?

Iyaaa?
Free kok
kenapa kah?

Bisa ketemu?

Bisa banget!
Di cafe kayak biasanya kan?

Iya.

Okeee 🥰
Sampai nanti pulang sekolah!

👍🏻

_________________________________________

⸙ ⸙ ⸙

Padahal ada handphone yang jelas-jelas bisa dipakai untuk laporan, tapi kenapa Jungwon malah maunya ketemu langsung terus ya? Apa tidak terlalu merepotkan buatnya? Sunoo heran, tapi tidak juga mempermasalahkan hal itu.

Mungkin saja Jungwon itu orangnya memang lebih suka berurusan tatap muka langsung kan? Tipikal anak yang punya jabatan penting di organisasi.

"Kenapa Noo?"

Sunoo mengeluarkan teriakan kecil; terperanjat ketika suara Haeun terdengar tepat di sebelah telinganya. Kecurigaan terlihat jelas pada wajah gadis itu saat Sunoo melihat ke arahnya.

"Haeunie!" Sunoo mengelus pelan dadanya, berusaha menenangkan jantungnya yang berdebar. "Kamu ini ngagetin aja sih!" Untung saja handphone-nya tidak refleks terlempar.

"Aku ga bermaksud ngagetin ya?! Kamu aja yang ga denger langkah kakiku!" Ucap Haeun jelas tidak terima. Ia bersedekap sambil merotasikan matanya malas, "Lagian ngagetin begitu tuh trik murahan, khusus buat bocil dan ga worth it buatku yang orang dewasa ini."

"Kamu masih 15 tahun loh, Haeunie, masih belum dewasa," ucap Sunoo mengingatkan. Sahabatnya ini kebelet dewasa atau gimana? Padahal jadi dewasa itu tidak enak.

"Umur hanyalah angka. Yang penting umur mentalnya."

Sunoo menghela nafas, "Iya iya deh si paling dewasa.." Dia mengalah saja deh.

"Jadi, balik lagi ke permasalahan awal. Kamu kayaknya fokus banget ngelihatin hp, emang lagi chat sama siapa?" Tanya Haeun dengan satu alis yang terangkat.

"Heum... Jungwon.."

Dahi Haeun langsung mengerut begitu mendengar nama itu, wajahnya berubah masam seketika.

"... Mau apa lagi dia?"

"Biasalah, mau konsultasi."

"Kapan?"

AMARE | YangsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang