Thirteen

196 27 6
                                    

Setelah berulang kali membujuk keluarganya satu persatu, restu dari mereka pun akhirnya berhasil Sunoo dapatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah berulang kali membujuk keluarganya satu persatu, restu dari mereka pun akhirnya berhasil Sunoo dapatkan. Untuk kedua orang tuanya, Sunoo cukup memberi tatapan memelas dan mereka bisa luluh dengan gampangnya, tapi kalau Heeseung.... Prosesnya cukup rumit.

Pertama-tama, Sunoo harus rela di'babu'kan dahulu. Memperlakukan Heeseung layaknya seorang raja, seperti selalu menyapa Heeseung dengan hormat, mau (pasrah) saja disuruh ini-itu, pokoknya segala keinginan Heeseung dia turuti. Heeseung sendiri sampai terheran melihat tingkah laku adiknya yang jadi lebih manis tersebut, tetapi begitu dia sadar apa maksud dan tujuan sang adik, hasratnya untuk menjahili pun semakin meningkat.

Jadilah Sunoo harus bersabar meladeni kakaknya yang makin hari makin melunjak. Demi restu, Sunoo siap menjalani kehidupan militer!!

Sayangnya kesabaran Sunoo tidak seluas samudera. Waktu Sunoo menangis a.k.a tantrum, barulah Heeseung kembali sayang-sayangan sama si adik. Singkat cerita, Sunoo pun sukses mendapat restu dari sang kakak tercinta.

"Perlengkapannya sudah semua diberesin? Ngga ada yang ketinggalan kan?" Pertanyaan dari Nyonya Kim menyadarkan Sunoo kembali ke realita.

"Iya kok Eomma! Semuanya sudah Sunoo masukin ke tas, jadi aman kok, aman!" Jawab Sunoo, mengacungkan jempol kepada Nyonya Kim dengan senyuman secerah mentari. Suasana hatinya saat ini sangat bagus karena dalam beberapa waktu ke depan dia akan menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Sunoo tidak sabar mau ngobrol-ngobrol menjelang jam tidur di dalam tenda!

Nampaknya Nyonya Kim kurang yakin karena setelahnya beliau memastikan kembali. "Yang bener?" Soalnya Nyonya Kim tahu banget kalau anaknya yang satu ini ceroboh.

"Ihh iya kok!! Kok Eomma ga percaya sih sama Sunoo?" Sunoo kan jadi kesel!!

"Susah mau percaya sama kamu tuh Noo," ucap Heeseung yang tiba-tiba muncul dari belakang Sunoo, menepuk-nepuk kepala si adik dengan lembut. "Biasanya juga kamu selalu ninggalin sesuatu tiap kita bepergian. Ga inget kamu?"

Sunoo langsung geleng-gelengin kepalanya brutal sampai tangan Heeseung terhempas. "Tapi kali ini beneran udah siap kok! Sudah Sunoo crosscheck lagi!"

Heeseung memandang skeptis ke Sunoo, tetapi memilih untuk diam saja karena kalau ucapan si adik dibantah lagi, pasti anaknya bakal rewel. "Yaudah deh kalau kamu udah yakin banget. Kalau ketinggalan sesuatu, nanti jangan telpon kami sambil nangis-nangis ya."

"Ga bakal!!"

⸙ ⸙ ⸙


Gawat, beneran ada yang ketinggalan.

Sunoo sudah bolak-balik menggeledah isi tasnya, namun barang yang dia cari-cari masih belum juga ditemukan.

'Perasaan sudah aku taruh ke dalam tas deh?'

Jungwon, teman sebangkunya di bus, peka dengan kegusaran Sunoo. "Kenapa, Hyung?"

"E-eh?" Sunoo gelagapan, sama sekali tak menduga akan menyita perhatian Jungwon. "N-ngga papa kok."

AMARE | YANGSUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang