Twelve

368 36 9
                                    

Suasana kelas yang biasanya riuh menjadi hening seketika saat terdengar suara gemuruh dari speaker yang mengisi setiap sudut koridor dan ruang kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana kelas yang biasanya riuh menjadi hening seketika saat terdengar suara gemuruh dari speaker yang mengisi setiap sudut koridor dan ruang kelas.

"Perhatian kepada semua siswa dan siswi, dimohon agar segera berkumpul di aula sekolah untuk penjelasan lebih lanjut mengenai acara sekolah yang akan datang."

Setelah jeda beberapa saat, suara dari  speaker itu terdengar kembali, kali ini dengan pembicara yang berbeda. "Kalian pasti sudah dengar desas-desusnya, iya kan? Saya tahu kok. Makanya cepetan kalian pergi ke aula, GPL ga pake lama. Biar kalian bisa cepat pulang."

Gerutuan kecil di akhir kalimat itu membuat tawa para murid mengudara, tak terkecuali Sunoo. Dia menggeleng-gelengkan kepala sembari membereskan barang-barangnya yang tergeletak di atas meja, "Ada-ada aja sih seonsaengnim ini."

"Bayi~" Sebuah kepala mendadak hinggap di pundaknya. Sunoo hanya tersenyum ketika sang sahabat tengah asik ndusel seperti seekor kucing ke dia.

Dengan tangan Sunoo yang mengelus kepala Haeun, wajar bila siapapun yang melihatnya akan berpikir kalau hubungan mereka bukan sebatas persahabatan biasa. TTM; teman tapi mesralah istilahnya.

"Acaranya kemarin tuh apa ya? Festival sekolah kah?" Tanya Sunoo.

"Ngga tau, ga merhatiin apa kata orang-orang." Aduh, salah besar nih Sunoo bertanya ke Haeun yang bodoamat sama rumor-rumor, berbanding terbalik dengan Sunoo yang memang kepoan abies.

Haeun tarik lagi kepalanya, menggenggam pelan tangan Sunoo untuk menuntunnya berdiri, "Biasanya kamu yang up to date sama kabar-kabar beginian, Noo. Tumben ga tau."

"Yaa kan.. Lupa itu sifat manusiawi." Sunoo refleks memanyunkan bibir, membuat Haeun yang melihatnya pun jadi gemas sampai ingin mencubit bibir si bayi besar. Tapi tidak jadi karena dia lagi malas menghadapi ngambeknya Sunoo.

"Aw! Apaan sih Haeunie?!"

Ternyata Intrusive thoughtnya menang.

Sunoo ngambek, Sunoo marah! Dia mengomeli Haeun sepanjang perjalanan ketika perhatiannya tiba-tiba teralihkan oleh dua murid lain yang sangat familiar. "Oh- Jungwon!"

"Hyung." Jungwon menyapa balik, sedangkan Ni-ki yang berada di sampingnya memasang wajah cemberut, "Gue gak disapa juga? Pilih kasih ah ga asik."

Sunoo refleks tertawa, "Hehe maaf ya~ Halo juga Riki!" Senyumannya begitu cerah, sangat berkebalikan dengan Haeun yang memandang Ni-ki penuh kesal sambil bergumam, "Dih sok asik."

Sayangnya Ni-ki mendengar gumaman itu. "Makasih, gue memang asik kok." Muka tengilnya benar-benar memicu pertikaian. Haeun ingin sekali mencakar mukanya, tapi terpaksa dia tahan hasratnya itu karena ada Sunoo.

Bombastic side eye. Jungwon, sobatnya Ni-ki sendiri juga merasa agak kesal waktu melihat muka Ni-ki, karena itu dia percepat langkahnya sambil menarik lengan baju Sunoo yang otomatis membuat Sunoo dan Haeun terseret karena tangan mereka yang masih berpegangan satu sama lain.

AMARE | YANGSUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang