BERTEMU

235 12 2
                                    

HAPPY READING

                                  ❤
                                  ❤
                                  ❤

Pagi pagi sekali, di dalam rumah mewah namun sederhana terdapat keluarga yang terlihat harmonis. Namun semuanya memang tidak boleh dinilai dari kelihatannya, nyatanya dibalik keharmonisan keluarga tersebut, ada sesuatu yang mungkin tidak akan disangka sangka.

"SELAMAT PAGII" siapa lagi kalau bukan nayla si suara melengking.

Lili yang sedang menyiapkan sarapan, geleng geleng melihat Nayla. "yaampun kak jangan teriak teriak, ini bukan hutan." Lili mendekati anak gadisnya itu dan merapikan dasinya yang sedikit tidak rapi.

Dirga yang juga berada di meja makan pun memutar bola matanya jengah melihat tingkah sang kakak. "bener tu kak, tau ga sih suara kakak itu kayak toak yang di masjid" Timpalnya mencemooh.

"diem kamu bocah, urusi hidup mu sendiri, sekolah bolos aja kok bangga" sindir nayla.

"apah kak, Dirga ganteng.. makasih kak" jawab Dirga tidak nyambung.

"taik lo"

"nye nye nye nye"

"udah udah. ayo sarapan dulu, nanti telat! " ucap mama lili menengahi kedua anaknya yang hobi bertengkar jika bertemu.

Nayla mendengus kesal lalu mengadu. "tu bocah dulu ma yang bikin kesel"

"apa lu kak"

"UDAH!!! " ucap papa Xander yg sudah muak dengan tingkah anaknya itu.

"i-iya paa. mangap eh- maaf" ujar nayla dengan wajah yang tak dapat diartikan.

setelahnya keluarga itu pun makan dengan tenang dan tidak ada yang berbicara lagi. karena papa Xander menegaskan bahwa jika sudah di meja makan tidak ada yang berbicara.

🌟🌟🌟

"pa, papa bisa anter aku gak? " tanya nayla

"gak bisa nak, papa ada meeting pagi" jawab Xander namun tidak menatap wajah nayla sama sekali ia hanya fokus melihat berkas berkas yang nayla tak mengerti.

"oke pa" jawab nayla dengan wajah sedih.

"maaf ya nak, soalnya papa ada meeting penting hari ini... kamu bareng Dirga aja ya" ujar Xander

"Oke pa"

🌟🌟🌟

Saat nayla akan memesan taksi ia melihat adiknya yang sedang memanaskan motor, tak pakai lama, nayla pun berlari menuju Dirga. "adekkk" Sapa nya riang.

"apah" jawab ketus Dirga

"biasa donk kalau jawab, btw boleh bareng ngga? " Ucap nayla dengan puppy eyesnya.

"baik cuma ada butuhnya" sindir Dirga.

"ayolah dek, ya ya!?" ujar nayla sambil menaiki motor sport sangat adik.

"Uang bensin janlup" jawab Dirga tersenyum penuh arti

Nayla memutar bola matanya malas, kenapa adiknya ini selalu tergila gila dengan uang. "lo mah!!, ada udang dibalik rempeyek"

Dirga memasang wajah malas mendengar perkataan kakaknya, kenapa kakanya ini pelit sekali. "Uang segitu gak akan habisin duit elo kak."

Nayla pun mengambil dua lembar uang berwarna biru, lalu menyerahkan pada adiknya" Nih,  cepet berangkat, kalo gue telat duitnya gue ambil ya"

Tak pakai lama, Dirga pun menjalankan motor sport nya menuju sekolah sang kakak dengan senyuman sponsor di pasta gigi.

🌟🌟🌟

ketua geng itu, suamiku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang