Happy Reading..
❤
❤
❤Saat ini jam menunjukkan pukul 20.12.
Lili mengucap salam sebentar lalu masuk kedalam rumah dan melihat nayla duduk di sofa sedang menonton film nya. "Udah makan nak?"
Nayla mendongak mendengar ucapan mamanya lalu berdiri dan memeluk lili"udah ma"
"Kapan dateng?" Tanyanya saat pelukannya sudah terlepas.
"Tadi, udah agak lama sih.. Mama habis dari mana?" Tanya nayla.
"Tadi habis ketemu temen.. Dirga kemana nak?" Tanya lili celingukan, sebelum pergi ia melihat anak laki lakinya bermain ps di ruang tamu, namun sekarang sudah tidak terlihat batang hidungnya.
Nayla menggeleng "ngga tau ma, tadi main pergi aja"
"Yaudah, kamu lanjut aja dulu, mama mau ke kamar bersih bersih ya" Ujar lili sambil mengelus puncak kepala nayla.
Nayla mengangguk "iya ma"
Akhirnya lili pun meninggalkan ruang tamu, untuk menuju ke kamarnya.
Tak lama terdengar suara orang memasuki ruang tamu dengan wajah lelahnya. Nayla mendongak melihat sang papa yang sudah lama tidak bertemu.
Nayla tersenyum hangat pada sang papa lalu berjalan menuju kearah Xander. "Papa capek ya?"
Xander hanya melirik sekilas lalu mengangguk.
Nayla menghela nafas pelan mendengar jawaban papanya yang sangat irit itu.
Nayla menyodorkan tangannya guna menyalami xander, namun xander hanya menatapnya saja.
"Papa masih benci sama nayla?" Tanya nayla yang sudah berkaca kaca.
"Ngga"
Nayla menggeleng karena tidak percaya. "Tapi kenapa papa sikapnya dingin lagi sama nayla?? Papa nggak sayang sama nayla"
"Saya capek" Jawab xander.
"Pa, maafin nayla" Nayla bersimpuh dan memeluk kedua kaki Xander.
"Papa harus ikhlasin mama, nayla juga sayang sama mama.. Tapi mama udah pergi. Allah lebih sayang mama"
"Gampang sekali kamu mengatakan itu! Oiya, saya lupa jika kamu yang menyebabkan dia meninggalkan saya bersama calon anak saya!. " Ujarnya dengan wajah mengeras seperti siap menerkam siapa saja yang saat ini berada di hadapannya.
Nayla menggeleng kepalanya kuat kuat tidak membenarkan ucapan Xander. "Papa, nayla nggak mau semua ini terjadi, tapi nayla juga nggak bisa berbuat apa apa lagi.. Plis buat mama tenang, nayla juga akan berusaha" Nayla sangat tahu betapa terluka papanya itu.
Nayla berdiri lalu memeluk xander "pa papa harus kuat, demi mama" Ucapnya penuh harapan.
Namun emosi yang di ubun ubun serta rasa lelahnya, dengan tega xander mendorong nayla yang saat ini memeluknya.
"Maksud papa apa hah!" Ucap Dirga tiba tiba dengan wajah yang sudah memerah menahan emosi.
Xander berdecih melihat anaknya yang menjadi pahlawan kesiangan. "Kamu tidak usah ikut campur!" Tegas xander pada Dirga.
"Jangan kasar dong sama anak sendiri, Kak nayla juga anak papa!" Jawab Dirga tak kalah tegas.
"DIAM KAMU" kesabaran xander sudah habis, ia gelap mata dan ingin menampar Dirga yang saat ini memeluk nayla arat. namun tangan seseorang terlebih dahulu menghentikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ketua geng itu, suamiku (Revisi)
Teen Fiction~cinta itu tak datang dari keterpaksaan, tapi dengan keterpaksaan bisa timbulnya cinta~ ~Alvero Xavier sanderson~ ~Serumit apapun masalah nya, orang yang benar benar mencintaimu tidak akan pernah meninggalkanmu.. Dan kamu adalah orangnya...