SIAPA?

105 6 1
                                    

"Ayo cepetan!" Seru vero saat nayla belum juga turun ke bawah untuk sarapan.

"Iya" Jawab nayla yang saat ini menuruni anak tangga dengan tergopoh.

"BI SUMII" Panggil nayla pada asisten rumah tangganya itu.

"Iya non?" Jawab bi sumi sambil menunduk.

"Nggak usah nunduk gitu bik.. Eh bik boleh minta tolong siapin makanan nggak?"

"Baik non.. Mau menu apa?"

"Terserah deh bik. Yang penting makanan.." Jawab nayla

"Ohh siap non"

Beberapa detik kurang seperempat kemudian (eh ngaco author ini)

"Jangan ngebut ngebut yaa" Ujar nayla yang sudah duduk anteng di belakang motor vero.

"Iya. Mangkanya pegangan" Jawab vero sambil menarik tangan nayla untuk dilingkarkan di pingangganya.

"Dasar buaya!" Gerutu nayla dalam hati.

Saat keduanya menikmati angin yang bersemilir sepoi sepoi.. Memang jalanan sangat sepi, karena hari ini tanggal merah.

"WOY PELAN DONG" teriak nayla saat vero mulai mengendarai motor miliknya seperti kesetanan.

"Diem.. Lo pegangan aja" Jawab vero tak kalah keras.

"Hus Hus hus" Nayla sampai ngos ngosan dibuat vero.

Entah rambut nayla sekarang seperti apa bentuknya. Walaupun ia memakai helm tapi rambut panjangnya nayla gerai jadi bagian bawahnya berterbangan bagai karpet Aladin.

"Dasar kutub utara" Gerutu nayla yang bibirnya sudah seperti pantat Bebek.

Beberapa menit kemudian.....

"Assalamu'alaikum" Salam nayla saat sudah tiba di kediaman Anderson.

"Wa'alaikumussalam... Loh anak mama" Jawab senna yang langsung memeluk nayla.

"Mama sehat?" Tanya nayla yang masih berada dalam pelukan mama mertuanya.

"Alhamdulillah sehat nak. Kamu sendiri gimana, Udah isi belum?" Jawab senna.

"Hah? Isi apa ma?" Tanya nayla bingung sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Isi ini!" Jawab senna sambil mengelus perut rata nayla.

"Lahh. Ohh makan ma, Kalau makan nayla udah makan tadi." Jawab nayla.

"Yaampun menantu mama polos banget sih! Maksud mama isi bayi"

"Uhuk uhuk" Nayla tersedak ludahnya sendiri mendengar ucapan mama mertuanya itu.

Vero hanya memperhatikan interaksi keduanya. Ia seperti menjadi anak tiri, tidak disapa sama sekali.

"Hehehe mama bercanda kok nak. Eh ternyata ada anak mama yang ganteng" Ujar senna saat menyadari vero berdiri di belakang nayla.

Vero menghampiri mamanya dan selanjutnya mengecup punggung tangan nya.

"Ayo masuk nak" Seru senna yang sekarang wajahnya berseri seri.

"Iya ma"

"Kamu duduk dulu di sofa. Mama mau ke dapur ambilin minum sama cemilan"

"Nggak usah ma. Mama yang duduk aja, ini nayla bawa makanan dari rumah. Bukan masakan nayla sih, karena tadi nggak sempet ma" Ucap nayla yang saat ini wajahnya murung

"Nggapapa kok nak. Nanti kita masak bereng ya" Balas senna yang tanganya sibuk mengelus puncak kepala nayla.

"Papa mana ma?" Tanya nayla saat tidak menemukan sean papa mertuanya.

"Biasa! Ada meeting" Jawab senna.

"Ohh.. Berarti mama sendiri dong?"

"Enggak, ada bibik kok"

"Ohh"

"Loh mama nggak ngurusin toko?" Tanya nayla karena biasanya mama mertuanya ini sibuk dengan toko miliknya.

"Enggak, libur nak"

"Ohh iya hehehe"

"Lucu banget sih menantu mama"

"Hehe, Mama bisa aja deh"

"Kamu nggak pengen sesuatu gitu nak?"

"Pengennya dimanja ma"jawab nayla sambil tersenyum jahil.

" Vero! Istrinya ini, mau dimanja" Teriak mama senna, karena vero sudah kembali ke ruang tamu.

"Waduh, dimanja mama maksudnya kok jadi gini sih" Batin nayla bingung.

Setelah berbincang bincang sebentar melepas rindu kedua pasangan suami istri pun pamit pulang, dikarenakan hari sudah menjelang malam

"Mau mampir ke resto ya kak, soalnya di rumah belum ada makanan" Ujar nayla yang saat ini berjalan bersisian dengan vero menuju motor yang terparkir rapi di halaman rumah sangat mertua.

"Hmmm" Balas vero

Setelah menempuh perjalanan sekitar 15 menit, mereka pun berhenti di salah satu resto bintang lima.

"Silahkan kak pesanannya" Ujar sang pelayan resto dengan ramah

"Oh iya, saya pesan mased potato sama minumnya es teh aja, kalau lo apa kak?"

"Nasgor aja, minumnya air putih"

"Oke kak itu aja? Mohon ditunggu pesanannya kurang dari 20 menit"balas pelayan resto sambil tersenyum ramah. Lalu berjalan menuju tempat makanan.

" Kak, gue ke toilet dulu ya"

"Hmm"

Setelah mendapat balasan dari orang yang berada di depannya, nayla pun bergegas menuju ke toilet, namun sebelum sampai ia melihat siluet bayangan seseorang yang mengikutinya.

"Positif thinking aja nay, mungkin itu orang yang mau ke kamar mandi juga" Batin nayla tak ambil pusing.

Setelah keluar, ia kaget mendapati seseorang yang ia kenal berada di hadapannya.

"Ka-k ini toilet perempuan" Ujar nayla tegang ketika melihat seseorang yang sangat amat ia kenali.

Siapa kira kira seseorang itu?

Jangan lupa vote dan komen ya, bye.

Maaf sedikit, karena author lagi ulangan

TBC..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ketua geng itu, suamiku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang