HAPPY READING
TANDAI TYPO!!❤
❤
❤Saat ini sudah sore hari, jam pelajaran hampir selesai beberapa menit kemudian, tapi nayla tidak berhenti mengeluh ingin tidur.
"Woy cik, kapan pelajaran ni selesai? " Tanyanya dengan sekali melihat guru yang sedang menjelaskan di papan sana, dia bahkan sudah menguasai seluruh materi kelasXI."Gatau lah woyy!! emang gue kodamnya pak bondan?"
"Ngantuk gue cik" Rengek nayla pada cika. Yang tidak dipedulikan oleh sang empu.
Kringggggggg
Suara bell sekolah derson school berbunyi, menandakan jam pulang telah tiba.
"Dijemput lo?" Tanya cika pada nayla
"Iya, tadi gue bareng helikopter" Jawab nayla asal
"Lo tu kalau ditanya serius donk!" Ujar cika kesal, jika nayla memang tidak dijemput, maka akan cika tawari untuk pulang bersama tapi temannya selalu memberi jawaban di luar nalar. "Kalau lo gak bareng gue mau duluan."
"Yaudahlah, gpp lo duluan!" Ujar nayla sinis
"Hmmm" Sebelum cika pulang, ia menyempatkan untuk bertos ria pada sang teman lalu setelahnya berjalan ke arah motor miliknya dan mengendarai dengan kecepatan sedang.
"Eh ketemu neng cantik.. Bareng abang yok neng" Siapa lagi kalau bukan saga si playboy. Tapi semua anggota elang playboy semua sih kecuali vero dan alvin.
"Idih lo, udah berapa cewek yang kena santet elo! . Jangan mau neng" Ujar alam dan bersiap pulang dengan menaiki motor sport nya.
"Heh lo tu ayam kerjaanya cuman berkokok, diem lo!! menghemat suara biar nanti pas berkokok bisa kayak suaranya ga cempreng." Sinis saga
Alam melempar lap sepeda nya ke arah wajah saga namun berhasil dihindari olehnya.
"Udah ayo pulang guys, kebelet boker gue" Ujar alam.
"Halah lo mah cuma boker yang ada di otak lo!" Ujar etan.
Sementara vero meninggalkan teman temannya yang masih debat di area parkir sekolahan.
Nayla berpikir sebentar sambil berjalan menuju ke arah halte bus. "Duh gimana ya, gue pulangnya naik apa. Gue lupa jalan ke rumah si vero lagi! Yaallah gimana nih.. Kalau misal gue titisan bidadari pasti punya sayap tinggal terbang deh. Halah malah ngaco gue" Ujar nayla frustasi.
"Ah coba jalan lah, semoga ketemu" Monolog nayla sambil berjalan mengingat jalan ke rumah vero apalagi HP nya tidak ada data, sungguh lengkap sudah penderitaan Nayla.
"Lah ini ke kiri apa ke kanan ya?" Tanya nayla pada dirinya sendiri sambil mengingat " Ni sungai ngapain coba ada disini, bikin ruwet banget deh" Sambung nayla sambil menendang sungai kecil yang berada di pertengahan kiri dan kanan.
"Aduh gimana ya, kalau gue tersesat.. Emak pengen nangis" Ujar nayla pada dirinya sendiri sambil menutup wajahnya. Ia sekarang ingin menyeburkan diri saja di sungai depannya itu.
"Naik" Ujar seseorang membuat nayla kaget.
Nayla mendongak guna melihat siapa lelaki di hadapannya, setelah melihatnya Nayla langsung tau jika seseorang di depannya saat ini adalah vero. Entah perasaannya langsung merasa tenang ketika melihat suaminya.
Nayla mengangguk lalu berjalan menuju belakang motor vero untuk manaikinya, bahkan Nayla tidak sungkan lagi ketika memegang bahu vero untuk membantunya naik. Saat pagi tadi vero memberinya jaket untuk menutupi aurora nya sekarang vero memasangkan topi bermerk di kepala Nayla mungkin agar tidak kepanasan, apa setelag ini Nayla akan diberi toko pakaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
ketua geng itu, suamiku (Revisi)
Teen Fiction~cinta itu tak datang dari keterpaksaan, tapi dengan keterpaksaan bisa timbulnya cinta~ ~Alvero Xavier sanderson~ ~Serumit apapun masalah nya, orang yang benar benar mencintaimu tidak akan pernah meninggalkanmu.. Dan kamu adalah orangnya...