𝁫𝁵𝁫
Mimpi yang indah.
Penampakan bulan yang mengeluarkan sinar tiada tanding jika dibandingkan dengan matahari, cukup untuk membuatmu mengerjapkan mata.
Di mana keberadaanmu sekarang?
Dinding yang putih bersih, bau yang familiar akan rumah sakit.
"Sssttt....." Desismu tatkala merasakan denyut kepala yang menusuk.
Tubuhmu terjulur kaku di atas brankar rumah sakit. Itulah fakta yang sedang kau temukan saat ini.
Selain itu, mengapa seluruh anggota tubuhmu sangatlah kaku dan susah untuk digerakkan.
Astaga.
"SIALAN, DIA SUDAH BANGUN. MENYINGKIRLAH DARI SINI BRENGSEK!"
Teriakan yang terdengar nyaring di indera pendengaranmu, cukup untuk memancing perhatian akan sumber suara.
Dari siapakah suara tersebut berasal?
Suara yang sangat kau kenal dan tidak asing. Namun, tubuh itu menolak respon dan tidak selaras dengan kerja otakmu.
"To-tolo...ng." Rintihmu pelan.
Berharap agar seseorang memperhatikan rintihan mirismu.
Nyatanya, "Keluar. Harus memakai cara apalagi aku agar kau menyingkir?" Balas seorang yang berkulit tan.
Nada bicara yang rendah, serta deheman yang terdengar lirih.
"KAU YANG SEHARUSNYA KELUAR IDIOT."
Karena tidak ada satu orang pun yang merespon, kau mulai menangis.
"Syut! Jika aku idiot, julukan apa yang sesuai dengan dirimu? Pria berotak dangkal? Atau bajingan yang tidak tau diri? HAHAHA."
Gelakan tawa menelusuri rongga sempit dari ruangan yang kau tempati.
Dirimu sungguh tidak paham dengan apa yang terjadi, terlebih lagi tubuhmu kaku.
Awal mula kau memiliki kesadaran, ototmu seakan melemah dan tidak bisa digerakkan.
"Tolong.... siapapun....."
Sejenak, dua orang yang sedang beradu mulut itu terdiam. Lalu-
BRAK, BRAK, BRAK
KAMU SEDANG MEMBACA
๋࣭ Reckless ᵎᵎ
Fanfiction┈┈ ،، matahari kian lama kian tenggelam begitu pula perasaan Rin terhadapmu. mungkin Rin mencintai dia sekarang, tetapi kau lah yang lebih dulu Rin cintai. "bagaimana kau bisa begitu ceroboh dalam mem...