𝟿 𝄪 𝟷𝟻

1.3K 279 120
                                    

𝁫𝁵𝁫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝁫𝁵𝁫

Satu menit telah berlalu. Sempat terpikirkan olehmu untuk menodongkan pisau ke arah dua tamu yang tidak diundang.

Kau tidak pulang ke rumah, melainkan ke apartemen pribadimu.

Sialnya kau lupa jika Rin mengetahui password apartemen yang menggunakan angka kelahiran sebagai kunci.

Pantatmu baru saja terduduk di meja makan, "Untuk apa kalian ke mari?"

Wanita dengan tahi lalat mungil di pipi tersebut mengusap lehernya, beserta tatapan tidak enak terlemparkan.

"Nona, aku dan Rin datang ke mari karena merasa bersalah padamu ...." Cicitnya mengelus perut yang membuncit besar.

Kau menyeringai.

"Apa hanya itu?"

Kau berfirasat buruk. Tidak mungkin mereka bersusah payah untuk menemuimu jika tidak ada hal penting.

Pria dengan bulu mata lentik itu mengalihkan pandangan. "Yuki ingin kau memasak untuknya."

"Maaf?"

Dirimu terkejut bukan main.

"Kau tuli? Yuki-"

"Ah, Rin! Jangan terlalu kasar, kita sudah sepakat untuk berdamai dengan tenang." Pekik Yuki menahan tubuh Rin.

Bibirmu melengkung ke atas, namun hanya salah satu sisi saja. "Aku tidak mengerti apa yang kalian bicarakan, dan aku juga tidak memiliki waktu untuk meladeni kalian."

Selepas itu kau berjalan melewati mereka dengan kesan acuh tak acuh.

Sudah cukup selama ini kesabaranmu yang terkumpul, jangan sampai mereka melewati ambang batas.

Namun, belum sempat melangkah lebih jauh tangan besar Rin menarikmu dan memojokkan. Hingga kau berada di antara tangannya.

"Apa maumu?"

Suara itu terdengar serak nan parau.

Pandangan Itoshi Rin menurun. "Buatkan sesuatu, Yuki tidak akan makan yang lain."

"Aku tidak mau."

Pria di depanmu mengambil napas dalam-dalam. Ia semakin mengikis jarak antara kalian berdua.

"Kau hanya perlu melakukan apa yang aku suruh. Jangan membantah dan-"

Tangan lentikmu terangkat dan mencekik erat leher hangat milik Rin. "Kau tau, Rin? Selama ini aku sudah bersabar."

   ๋࣭  Reckless ᵎᵎ  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang