special ෆ

2.3K 258 27
                                    

𝁫𝁵𝁫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝁫𝁵𝁫

"Mari kita akhiri sampai di sini."

Rin meringis ngeri, ternyata luka yang ia derita cukup mengenaskan.

Sorot mata pria itu menatap sinis wanita yang terduduk di ujung jendela. "Apa... maumu?"

Sembari memegang bunga yang telah layu, kedua sudut bibirmu melengkung ke bawah.

"Ternyata, selama ini kau tidak pernah mengerti keinginanku," Ujarmu mendesah kecewa.

Bagaimana tidak? Kekecewaan itu terus mengakar hingga ke ujung tanduk. Menggerogoti luka lama yang berusaha kau sembuhkan.

Si bungsu Rin masih dengan keluhan luka, tidak menyadari perubahan ekspresi istrinya.

Ups, apa masih bisa disebut istri?

Baiklah, alihkan dulu perkara keluhan Rin. Ringisan muncul dari bibir pria itu, "Jangan bertele-tele dan selesaikan. Kau menginginkan nyawaku, 'kan? Cepat potong umurku." Bentaknya dengan amarah.

Kali ini dirimu tertawa kecil.

"Aku bukan malaikat pencabut nyawa, Rin. Kalimatmu barusan melukai hatiku." Ungkapmu jujur.

Rin menarik sudut bibirnya sedikit ke atas dan memutar bola matanya malas.

"Oh? Baguslah kalau begitu, setidaknya aku–"

CTAK, DOR

Ucapannya terhenti kala pelatuk tersebut ditekan dan senjata api yang berbahaya itu di arahkan ke atap dinding.

Kejadian itu menuai trauma, hasilnya sekarang tubuh Rin bergetar hebat.

Decakan penuh erotis terdengar, suara yang berasal dari ujung jendela. "Ck, ck, ck. Itoshi Rin, kau masih belum mengerti, ya?"

Kau turun dari sudut jendela. Berjalan tegap, anggun, dan mengayunkan tangan.

Setelah tepat di hadapan Rin yang berlutut, kau mengarahkan senjata api itu pada dagunya.

"Sekarang kutanya, siapa disini yang sedang berkuasa?" Tanyamu menaikkan dagunya menggunakan senjata api atau pistol.

Ah, kau dapat melihat gemetar tak berujungnya tepat di bawahmu.

Kau sangat menyukai sensasi di mana suami tercintamu ini memandangmu dari bawah, tidak seperti selama ini yang kau lakukan hanyalah mengemis perhatian darinya.

Namun, "Itoshi Rin...."

Air matamu kembali turun. Mengingat kembali tamparan yang pria itu luncurkan tatkala musibah menimpamu.

Apakah jika kau melakukan hal seperti ini, itu akan mengubah segalanya?

Bukankah itu hanya sekedar nafsu belaka.

   ๋࣭  Reckless ᵎᵎ  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang