𝟼 𝄪 𝟷𝟻

1.4K 282 28
                                    

𝁫𝁵𝁫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝁫𝁵𝁫

Kejadian di luar nalar muncul begitu saja.

Apa yang harus dirimu lakukan? Menangis? Bahkan sudah tidak ada air mata lagi yang sanggup kau keluarkan.

Berteriak? Tenggorokanmu sudah kering akibat terlalu banyak menyiksa pita suara.

Selepas pertemuan dengan wanita simpanan Rin, suamimu itu sama sekali tidak menemui untuk menjelaskan apa yang terjadi.

"Aku ingin tisu." Ujarmu bersuara serak.

Tidak ada yang mendengar.

"Hahaha, miris sekali kehidupanku. Bahkan suamiku saja memilih dengan wanita lain," Kekehmu mengacak kasar rambut.

Sekarang? Sudah tidak ada yang ingin dikejar lagi.

Kau menarik napas dalam-dalam, menenangkan jiwamu yang telah hancur beberapa saat lalu.

Akan tetapi- "Aku tidak bisa melakukannya." Keluhmu kembali menangis.

Kepalamu sakit, hatimu lebih sakit.

"Tuhan ini sakit, kumohon. Ambillah rasa sakit di hatiku, kembalikan Rin-ku ke sifat semula." Pintamu meninjukan kepalan tangan pada dinding kokoh.

Pada akhirnya tanganmu lah yang terluka.

Bahkan saat ini pula Tuhan; tempat meminta segalanya tidak kembali padamu.

Kembali lagi mengatur napas, dirimu berusaha bangkit dari keterpurukan yang mendalam.

Tangan lentikmu menghapus kasar air mata, "Baiklah Rin. Kau ingin bermain denganku, 'kan? Akan kuladeni, bersiap-siaplah untuk sujud di hadapanku."

Lengkungan bibir miring ditambah dengan ekspresi jahat.

"Aku tidak bisa selalu menyalahkanmu, yah ... tapi kau sudah mengambil bagian terbaik dari hatiku dan pergi begitu saja,"

Pandangan, otak, serta logika bekerja secara sempurna demi menemukan selembar dokumen penting.

Dan selepas bertemu- "Halo manis, saatnya bertemu dengan tuan rumah."

Sapaan hangat untuk yang terakhir kalinya. Tidak perlu ucapan mewah, hanya saja kata-kata selamat tinggal.

'PENJANJIAN KONTRAK SPONSOR ITOSHI RIN'

Jika Rin lupa, selama ini penyuplai dana terbesar adalah dari Greon Group. Dan itulah usaha yang diturunkan oleh ayah, lalu dikelola olehmu.

"Tsk, tsk, tsk. Aku dan Rin menikah berdasarkan cinta, aku memberinya sponsor karena cinta," Desismu di akhir kata.

Kau menggelengkan kepala, heran melihat perlakuan Rin padamu. "Sayang sekali jika bantuan sebesar ini kuberikan dengan sempurna, kalau dia saja tidak menghargai cintaku." Lanjutmu tertawa kosong.

   ๋࣭  Reckless ᵎᵎ  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang