(❁'◡'❁) BAB 8

9.9K 878 27
                                    





Hayy pren gue balik lagi nih karena gue anak nya baik dan tidak sombong jadi gue update nih.

Kangen gak? kangen gak? Kangen dong masa engga

cuma bisa bikin segini soalnya lagi dikejar-kejar pluit kematian nya guru BK hihi

Jangan lupa vote yo pren gratis kok kalo pelit kuburan nya sempit loh hayo loh

Kalo ada typo tandain

Udah sih itu azza sampai jumpa di part selanjutnya papayy.

Jangan kangen ya pren(◍•ᴗ•◍)

LANGSUNG AJA CUS BACA!!!


"Permisi"

Percakapan mereka harus berhenti karena suara seorang gadis eh emang masih gadis? Ganti ulang!

Percakapan mereka harus berhenti karena suara seorang wanita yang mungkin berbicara pada mereka maybe?

Mereka mendongak melihat siapa yang berbicara itu, saat mereka mendongak terlihat seorang wanita sedang berdiri dengan nampan makanan di tangan nya dan jangan lupakan muka yang sok polos minta di timpuk pake buku sejarah yang tebelnya ngalahin dompet kita.

"Kak devan aku boleh gabung ga?" tanya nya dengan suara yang di imut-imut kan.

"Lo ga liat meja kita udah penuh?!" tanya gibran ngegas karena perbincangan mereka harus terpotong.

Sedangkan yang di tanya saat ini sedang asik menatap wajah cantik Abel hal itu membuat wanita tadi emosi namun itu dia tutupi dengan wajah polos nya.

"Ihh~ kak chiko geser dikit dong aku mau duduk" ucap wanita itu kepada chiko yang duduk di samping devan.

"Apaan gak ya!" tolak chiko mentah-mentah.

"Ihh~ aku nangis nih" ancam wanita itu kepada chiko.

"Sialan lo!" chiko pun mengalah dan akhirnya duduk disamping vian dengan mengambil kursi dari meja lain.

Chiko bukan takut wanita itu menangis tapi dia takut Abel terganggu dengan tangisan cempreng wanita itu.

Sedangkan wanita itu duduk dengan senang di samping devan yang bahkan tidak melirik nya sekali pun!

Wanita itu melihat arah pandang devan yang ternyata sedang melihat Abel dan itu membuat nya sangat marah bukan ini yang dia ingin kan!

"Em kamu dokter baru itu ya kenalin nama aku annara dimitri"

Ya benar dia adalah protagonis wanita nya!

"Abel" jawab nya singkat.

Anna mengangguk singkat dia benar-benar iri dengan kecantikan Abel bahkan hanya dengan make-up tipis pun Abel terlihat sangat cantik. Di hati anna dia merasa iri dengki hati nya tertutupi oleh kabut keserakahan dan itu bisa dilihat oleh Abel hanya dengan tatapan mata yang di pancarkan oleh anna saja.

"Kamu dokter baru itu ya?" tanya anna dengan senyum lembut.

Namun Abel tau itu bukan senyum tapi seringai yang menyimpan sesuatu di dalam nya. Abel membalas senyum itu dengan tipis lalu mengangguk pelan untuk menjawab pertanyaan anna.

MYSTERIOUS DOCTORS (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang