(❁'◡'❁) BAB 21

5.8K 603 117
                                    






HALO TAYANG-TAYANGNYA AUTHOR!!!

AUTHOR YANG CANTIK CETAR MEMBAHANA INI KEMBALI DENGAN MEMBAWA SEJUTA KEBAHAGIAAN UHUYY

AUTHOR DOUBLE UP NIH KARENA KEMAREN LAMA NGGA UP HEHE

UDAH SI ITU AJA SEMANGAT YA AYANG-AYANG NYA AUTHOR,JAGA KESEHATAN KURANGI BEGADANG NYA DAN JANGAN LUPA VOTE NYA! .

YANG UDAH VOTE ALEPYU PULL LOPE-LOPE SEKEBON MUACHHH🖤

PAPAYYY🤍





Sayup-sayup Abel mendengar suara seseorang memanggilnya, dengan perlahan kelopak mata itu terbuka menampilkan netra berwarna biru laut yang sangat dalam.

Abel terbangun dari tidurnya lalu melihat ke sekeliling ternyata sudah ramai oleh devan dkk dan yang lainnya.

Bahkan siswi tadi juga sudah bangun, dia sedang duduk bersandar dengan cerry yang membantu menyuapi nya makanan.

Sedangkan yang lainnya sedang duduk lesehan di lantai dengan berbagai jenis makanan yang terhidang di depan nya.

"Bel, makan dulu yuk muka lo pucet gitu" ajak fara lembut.

"kata bi asih kak abel belum makan seharian ini kan?" tanya cerry sambil terus menyuapi siswi itu.

"Twins gimana?" bukan nya menjawab Abel malah mempertanyakan twins.

"Udah lo tenang aja twins tadi ketiduran karena nangis terus, tadi juga udh di jemput bi asih buat pulang" jelas fara menenangkan.

Abel mengangguk paham lalu berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya.

Setelah nya Abel keluar dengan wajah yang fresh dan segar.

Semua nya tertegun melihat wajah Abel yang sangat meresahkan, wajahnya yang putih bersih dengan beberapa tetesan air di pelipis nya lalu bibir merah semerah buah delima alami yang terlihat basah sangat menggoda!

"Ekhem"

Suara dehem Abel menyadarkan mereka dari keterkejutan nya.

"A-ah, a-ayo kita makan" ajak jazlan dengan salah tingkah.

Mereka semua mengalihkan tatapan nya dengan muka yang di penuhi oleh semburat merah.

Abel mendekati siswi yang baru saja selesai di suapi oleh cerry.

"Apakah sudah lebih baik?" tanya Abel dengan tenang.

Siswi itu tersenyum dengan sangat manis lalu mengangguk semangat kepada Abel.

"Sudah, makasih kak Abel" riang siswi itu.

Abel mengangguk, "siapa namamu?"

"Pragos"

Bukan! Bukan siswi itu yang menjawab tapi chiko yang sedang menatap Abel polos dengan mulut yang penuh dengan makanan.

Mereka semua menggelengkan kepala nya.

Jazlan dengan gemas memukul kepala chiko tidak terlalu keras tapi chiko melebay-lebay kan nya agar mendapat simpati dari Abel.

"Aduh, kak Abel tolong kepala chiko sakit di pukul jazlan huhu" adu nya kepada Abel dengan memegang kepala nya.

MYSTERIOUS DOCTORS (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang