(❁'◡'❁) BAB 20

5.1K 552 19
                                    






H

ALO TAYANG-TAYANGNYA AUTHOR YANG AUTHOR SAYANGI DENGAN KASIH SAYANG SEBESAR GALAKSI BIMA SAKTI!!!


KANGEN GA SAMA AUTHOR, GIMANA-GIMANA KURBAN APA PAS HARI RAYA IDUL ADHA???

TELAT SIH NANYANYA TAPI YA UDAH LAH.


AUTHOR KORBAN PERASAAN :)


KALO KALIAN KORBAN APA SAYANG???


UDAH SI ITU AJA SEMANGAT YA AYANG-AYANG NYA AUTHOR,JAGA KESEHATAN KURANGI BEGADANG NYA DAN JANGAN LUPA VOTE NYA! .

YANG UDAH VOTE ALEPYU PULL LOPE-LOPE SEKEBON MUACHHH🖤

PAPAYYY🤍





Abel sedang menatap datar tiga orang di depan nya yang sedang menatap dirinya dengan tatapan polos dan mulut yang kotor penuh dengan coklat, bahkan banyak bungkus coklat yang berserakan di sekitar mereka.

"Sudah?" tanya Abel datar dengan tangan yang melipat di depan dada.

Twins dan haiden meneguk ludah nya kasar saat melihat nada bicara Abel yang datar.

Apalagi twins yang biasanya di tanya dengan nada yang lembut namun sekarang baru pertama kalinya mereka mendengar nada bicara mommy nya yang datar.

"M-mommy dengelin alsa dulu yah-"

"Mommy alka salah alka minta maa-"

"Saya tidak suka anak nakal" ucap Abel dengan nada rendah.

JDEERR'

Twins merasa lutut mereka melemas saat mendengar ucapan Abel yang begitu dingin dan datar bahkan mommy mereka menggunakan bahasa formal.

Mereka menatap Abel dengan mata bulat yang di hiasi lelehan air mata bahkan hidung dan pipi mereka sudah memerah.

Dengan pelan mereka mencoba meraih tangan Abel namun yang mereka dapat apa? Abel menepis tangan twins.

"Saya paling tidak suka mendengar seseorang melanggar larangan saya" ujar Abel dengan pandangan yang menghunus ke arah haiden.

Sedangkan haiden menunduk dalam tidak berani menatap mata tajam Abel, ini salahnya yang mengajak twins untuk makan coklat dan dia juga yang mencetuskan ide untuk diam-diam melanggar larangan Abel.

"Kau lebih dewasa di banding mereka apa begini saja kau tidak paham haiden?"

Dengan mengumpulkan keberanian yang penuh haiden mendongakkan kepala nya mencoba menatap tepat pada mata biru Abel.

Namun yang dia dapat apa? Semakin dia menatap mata itu justru semakin dia tenggelam di dalam mata sebiru dan sedalam laut itu.

"Maaf" hanya itu yang mampu keluar dari mulut haiden.

Abel menghela nafas pelan lalu menatap twins yang menangis sambil memeluk kaki nya, akhh sial mereka terlalu manis! Tidak-tidak Abel harus tetap menghukum mereka agar mereka belajar bagaimana menghargai sebuah larangan yang baik untuk diri mereka sendiri.

MYSTERIOUS DOCTORS (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang