(❁'◡'❁) BAB 7

10.4K 953 12
                                    





Hayy pren gue balik lagi nih karena gue anak nya baik dan tidak sombong jadi gue update nih.

Kangen gak? kangen gak? Kangen dong masa engga

Gue update nih kalo ada yang typo tandain aja ya pren soalnya gue ngetik nya buru-buru karena ada guru IPA hehe takut di sita nih HP bisa mati gabut gue

Jangan lupa vote yo pren gratis kok kalo pelit kuburan nya sempit loh hayo loh

Kalo ada typo tandain

Udah sih itu azza sampai jumpa di part selanjutnya papayy.

Jangan kangen ya pren(◍•ᴗ•◍)

LANGSUNG AJA CUS BACA!!!


Devan dkk saat ini sudah duduk di meja kantin yang ada di pojok kantin, katanya karena mereka tidak suka brisik jika sedang makan.

Sedari tadi chiko tidak bisa duduk dengan tenang di kursi nya mata nya terus menyapu seisi kantin seperti mencari seseorang.

"Lo kenapa sih?" tanya jazlan kesal karena sedari tadi dia makan dengan tidak tenang karena chiko di samping nya.

"Gue lagi cari dokter baru itu gue penasaran pake bangettt sumpah" jawab chiko.

Mereka manggut-manggut karna mereka juga penasaran pake banget, seperti apa sih dokter baru itu?

Sedang kan orang yang mereka tunggu saat ini baru sampai di depan pintu masuk kantin dan itu membuat kantin hening karena melihat visual ke empat nya yang tidak main-main apa lagi jas putih khas dokter yang melekat pada tubuh mereka.

Semua mata berfokus pada Abel yang sedang mengedarkan pandangannya mencari tempat duduk.

Setelah hening beberapa saat akhirnya kantin kembali ribut oleh siswa-siswi yang melihat Abel dkk.

"Visual nya woy gak kaleng-kaleng"

"Mba jangan cantik-cantik dongg"

"Sayang kenapa di sini?

"Anjirrr lo mimisan goblok"

"Tisu mana tisu woy"

"Neng cukup hati aa gak kuat"

"Woy bantuin ini pingsan goblok"

Dll

Sedangkan Abel dkk tidak memperdulikan pekikan alay itu mereka mendapatkan meja yang berada di tengah-tengah kantin karena hanya itu yang kosong.

"Mau pada pesen apa?" tanya fara.

"Baso sama es teh aja samain" jawab Abel sambil memberikan dua lembar uang berwarna merah.

"Eh gak usah bel biar kita aja yang bayar" ujar fara sambil mengembalikan uang itu pada Abel.

"Iya bener bel biar kita aja" timpal vian berusaha meyakinkan.

"Udah gapapa biar gue yang bayar" kekeh Abel sambil memasukkan uang berwarna merah itu ke saku jas fara.

"Ya udah deh" pasrah fara karena lelah menghadapi sifat Abel yang keras kepala.

MYSTERIOUS DOCTORS (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang