2. Antara Raymond dan Nadira

1.9K 115 20
                                    

Sebelum baca cerita ini wajib banget baca ELBARAKAYLA!

Tidak ada prioritas, semuanya tergantung situasi~Elbara Arjuna Ragaspati~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada prioritas, semuanya tergantung situasi
~Elbara Arjuna Ragaspati~

Kayla tertidur. Elbara dengan hati-hati mengangkat tangannya yang sejak tadi digunakan bantalan oleh istrinya. Elbara terkejut kala tangan istrinya tiba-tiba melingkar di lehernya, pertanda kalau Kayla tidak mau jauh-jauh dari suaminya. Elbara dengan hati-hati membenarkan tangan istrinya. Namun, kini cewek itu beralih memegang tangan suaminya.

Elbara tersenyum, dia menatap wajah seseorang yang jaraknya hanya satu jengkal dengan penuh cinta. Elbara tidak akan pernah bosan menatap wajah seseorang yang berhasil membuatnya nyaman. Pandangan Elbara beralih ke bawah, ke perut istrinya yang sudah semakin membesar. Usia kandungan Kayla sudah memasuki tujuh bulan. Tangan Elbara terulur mengusap perut istrinya dengan sayang,dia juga mengajak buah hatinya yang ada di dalam sana berbicara.

"Jagoan Papa dan Mama kabarnya gimana? Udah gak sabar pengen lihat wajah Papa yang ganteng, ya. Papa pastiin, kamu gak bakal kecewa lihat wajah Papa."

Elbara tertawa pelan setelah cowok itu mengucapkan kalimat tersebut. Kalimat yang mengatakan bahwa dirinya memiliki pesona kegantengan yang luar biasa. Apa yang dikatakan Elbara memang tidak salah, cowok itu memang memiliki wajah bak pahatan seni.

Elbara beralih menatap wajah istrinya. Cowok itu benar-benar dibuat kagum oleh pesona istrinya. Wajah yang putih bersih bersatu dengan mata yang indah dan bibir yang selalu membuat Elbara tergoda.

"Cantik banget istri gue." Elbara mengusap rambut hitam istrinya yang begitu indah. "Kay, makasih udah mau nemenin aku sampai ke titik sekarang," kata Elbara.

Elbara menoleh ke arah meja nakas lantaran ponsel miliknya tiba-tiba berdering. Elbara menggapai ponselnya dengan tangan kirinya lantaran Elbara tidak mau mengganggu tidur istrinya. Apalagi saat ini Kayla begitu erat memegang tangan kanan Elbara.

"kenapa, Nad?" tanya Elbara.

"Ini lampu kamar mandi di kamar aku mati. Kakak ke sini, ya. Tolong benerin," kata Nadira.

"Gue ke sana, tapi nanti, Nad." Elbara menatap istrinya.

Di kamar, Nadira memasang raut wajah cemberut. Gadis itu menurunkan satu persatu kakinya, lalu dia melangkah ke dekat lemari untuk mengambil sesuatu.

"Kenapa gak sekarang aja? Kakak lagi apa?"

"Ini istri gue tidurnya megang tangan gue, Nad. Gue gak mau kalau istri gue terganggu tidurnya."

***
Nadira loncat-loncat di kasur kala Elbara mengatakan bahwa dirinya akan turun untuk mengganti lampu kamar mandi. Nadira yang saat ini menggunakan piyama tangan panjang buru-buru mengganti piyama tersebut dengan pakaiannya yang lebih terbuka. Nadira tidak lupa mematikan AC kamar dan merusak remotenya.

ELBARA! Everything will end [Sequel ELBARAKAYLA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang