7. Gimana kalau berhasil?

1.1K 89 19
                                    

Elbara tidak jadi pergi ke restoran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elbara tidak jadi pergi ke restoran. Cowok itu lebih tertarik untuk datang ke warung lontong balap yang berdiri sejak 1958. Warung lontong balap yang Elbara dan Febrian kunjungi adalah warung lontong balap Pak Gendut.

Elbara memesan dua porsi lontong balap. Sudah lama dia tidak datang ke warung lontong balap ini. Selama Antony masih hidup, Elbara sering diajak Antony ke Surabaya untuk menemui rekan bisnis. Hal itu terjadi ketika Elbara masih duduk di sekolah dasar. Elbara meneteskan air matanya kala dua porsi lontong balap tiba di meja.

"Pak Elbara, baik-baik saja?" tanya Febrian.

Elbara menoleh, cowok itu mengangguk. "Saya cuma rindu sama almarhum papa saya. Dulu, waktu saya masih kecil sering diajak makan lontong balap di sini. Papa saya sangat menyukai lontong balap Pak Gendut," balas Elbara.

"Yang sabar, Pak. Almarhum papanya Pak Elbara pasti bangga punya anak seperti Pak Elbara."

Elbara tersenyum tipis mendengarnya. Elbara menatap jam di layar ponselnya yang menunjukkan pukul empat sore. Sekitar satu jam lagi Elbara akan bertemu dengan seseorang. Masih ada waktu untuk Elbara memakan hidangan lontong balap yang rasanya begitu gurih dan nikmat.

"Nanti biar saya yang nyetir," ujar Elbara setelah menelan makanan yang ada di dalam mulutnya.

Febrian menggeleng. "Saya asisten pribadi Pak Elbara. Gak pantas kalau saya yang disetirin sama Pak Elbara." Febrian tersenyum setelah mengatakan kalimat tersebut.

Elbara mengambil satu gelas berisi teh hangat, cowok itu meneguknya sampai sisa setengah gelas. Elbara mengelap ujung bibirnya menggunakan tisu yang sudah disediakan sebelum akhirnya dia menolak pernyataan Febrian. Elbara hanya ingin memberi waktu istirahat untuk Febrian.

"Saya yang nyetir, kamu istirahat di mobil."

Ponsel yang ditaruh di meja menyala. Ponsel milik Elbara itu menampilkan nama seseorang yang menghubungi Elbara. Elbara tersenyum penuh bahagia kala membaca nama seseorang yang menghubunginya. Elbara dengan cepat mengangkat panggilan masuk dari istrinya.

"Sayang, makasih kalungnya cantik banget. Aku suka."

"Gak papa itu udah dipake sama orang lain?"

"Gak masalah, sayang. Sekali lagi makasih, aku suka."

"Sama-sama, sayang. Kay, nanti malam aku mau ketemu sama orang yang mengaku mempunyai hak atas tanah yang akan digunakan untuk membangun Ragaspati Tower."

***
Jam tujuh malam Kayla turun bersama seorang anak kecil laki-laki. Anak kecil itu berjalan sambil menuntun  seorang perempuan yang sudah melahirkannya. Nadin yang baru selesai menaruh makanan di meja, menghampiri menantu dan cucunya. Wanita paruh baya membantu Kayla untuk ke ruang makan. Nadin benar-benar takut terjadi sesuatu dengan Kayla.

"Opa, ana?" tanya Raymond.

"Iya, Ma. Papa mana?"

"Opa lagi pulang ke rumah, katanya ada sesuatu yang mau opa ambil," balas Nadin.

ELBARA! Everything will end [Sequel ELBARAKAYLA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang