Jam delapan malam, Bella sama sekali belum tidur. Bayi menggemaskan itu sejak tadi hanya terus menangis membuat Elbara pusing. Elbara sebisa mungkin menahan emosinya. Dia benar-benar kesal dengan dirinya yang belum bisa menemukan keberadaan istrinya.
"Cantiknya Papa, bobo yuk! Sudah malam, besok pasti mama pulang," ujar Elbara dengan lembut.
Mata bayi menggemaskan itu bertemu dengan mata Elbara. Bayi menggema itu terdiam sejenak, seolah memahami apa yang dikatakan Papanya.
"Mama," ucap Bella.
Elbara tersenyum. Dia mengusap rambut buah hatinya dengan penuh kasih sayang. Elbara bisa merasakan kalau buah hatinya itu sangat merindukan kehadiran Kayla. Elbara benar-benar bisa merasakan hal tersebut.
"Mamanya lagi ada kerjaan dulu, sekarang Bella tidur. Papa mau jemput mama," balas Elbara.
Elbara menoleh kala terdengar pintu kamarnya terbuka. Seorang wanita paruh baya berdiri di dekat pintu sembari membawa boneka beruang.
"Kamu istirahat, biar Mama yang jagain Bella."
"Gak usah, Ma. Aku bisa jagain anak aku sendiri kok. Mama aja istirahat, pasti Mama capek seharian ini jagain Bella," kata Elbara.
Nadin berjalan menghampiri putranya yang duduk di tepi ranjang. Wanita paruh baya itu mendaratkan tubuhnya di samping Elbara. Dia tersenyum sebentar, sebelum akhirnya berbicara.
"Sayang, Mama gak capek jagain cucu Mama sendiri. Mama lebih capek kalau lihat kamu gak istirahat. Sekarang kamu tidur, Bella biar tidur sama Mama di kamar Mama," ujar Nadin.
"Tapi———"
"Bener kata Mama, Kak. Lo sebaiknya tidur biar ada tenaga untuk lawan orang yang nyulik Kayla besok. Sekali-kali lo harus nurut sama Mama."
"Lo bisa diam dulu gak, Al? Lo pikir gue bisa tidur disaat gue gak tahu istri gue di mana? Lo pikir gue bisa tidur disaat anak gue terus cari mamanya? Jujur, gue juga capek seharian ini nyari istri gue gak ada hasilnya!" kata Elbara.
Alvano yang berdiri di ambang pintu hanya tertawa pelan. Apa yang dilakukan Alvano benar-benar membuat Elbara hampir naik pitam. Andai saja tidak ada Bella yang sudah mulai tertidur, pasti Elbara sudah melayangkan pukulannya ke rahang Alvano.
"Lo bukan nyari Kayla!"
Nadin menahan tangan Elbara disaat anaknya hendak berdiri. Nadin bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya jika Elbara berdiri.
"Al, lebih baik kamu pulang. Kasian istri kamu sendirian di rumah!" titah Nadin.
"Aku bakalan pulang, Ma. Aku bakalan pulang kalau Kayla udah pulang ke rumah ini!"
Elbara menepis tangan Nadin. Cowok itu menghampiri Alvano dan menarik cowok itu untuk menjauh dari tempat tersebut. Elbara tidak ingin putri kecilnya terbangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELBARA! Everything will end [Sequel ELBARAKAYLA]
Romansa⚠️ Sebelum baca cerita ELBARA! Everything will end harus baca cerita ELBARAKAYLA, karena alur ELBARAKAYLA nyambung dengan alur ELBARA! Everything will end. "𝚂𝚎𝚖𝚞𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛, 𝙺𝚊𝚢. 𝙳𝚎𝚗𝚐𝚎𝚛𝚒𝚗 𝚊𝚔𝚞 𝚜𝚎�...