Bagian 8

236 55 28
                                    

"Dimana menantuku!!" suara usang yang bergetar panik menerobos kedalam ruangan.

Pria baya Nam membuat keributan di sepanjang koridor dan saat dia melihat Silla terbaring di atas brankar, tubuh tuanya terhuyung. "Hhah! Hah! Anak ku.. Apa yang terjadi pada anak ku? Bagaimana dia bisa seperti ini." tangis penatua kim merosot diatas lantai yang dingin.

"Tuan Kim, tolong jaga kondisi anda. Jangan terlalu larut." bujuk seorang dokter keluarga yang selalu berada di sisi penatua.

"Tidak larut? Bagaimana itu bisa dilakukan? Putri menantu ku berada di atas ranjang dengan lemah, Bagaimana aku bisa bersikap acuh? Dia biji mata ku. Dia inti dari warna keluargaku. Kami semua sangat kaku dan dia begitu lembut juga ceria. Hanya dia yang yang memberi kami warna. Bagaimana bisa aku tenang?"

Dengan bantuan dokter kwon, penatua perlahan berdiri. Dia berjalan sempoyongan, berusaha mencapai dimana Silla beristirahat.

Pria tua itu duduk di sisi ranjang, meraih tangan Silla yang tersisa hanya tulang. "Ayo bangun. Aku berjanji akan membatalkan perjodohan Dita. Asal kau mau kembali untuk ceria seperti biasanya, hum? Jangan sakit lagi. Jangan menyiksa dirimu sendiri. Silla, bukan maksudku untuk membandingkan mu dengan Bae Irene. Aku hanya merasa bersalah Kepada istriku. Dialah yang ingin Irene menjadi bagian dari keluarga. Aku menyayangimu seperti aku menyayangi suho ku. Apakah kau berpikir Bae Irene bisa lepas dari perjodohan yang kami tetapkan dengan mudah, jika aku memutuskan untuk bertahan? Tidak. Dia tidak akan mampu. Tetapi bukan itu permasalahan nya. Aku tahu ada orang lain di dalam hati putraku. Untuk itu aku tidak pernah mengejarnya. Sekalipun suho tidak pernah mengatakan apapun, aku tahu dia selalu diam-diam mengikuti mu. Maafkan aku, jika perbuatan ku membuatmu tidak nyaman.percayalah hanya kau yang pantas menjadi menantu kim kami. Hanya kau yang selalu di hati putraku."

"Ayah... Kau menggelikan."

Penatua Kim terkejut. Reflek nya terlalu buruk dan tidak terhindarkan Untuk terjun dari kursi kecil. 

Ini mengejutkan, silla tiba-tiba membuka matanya dan senyuman itu, bukankah itu senyum mengejek.

Penatua Kim sangat geram, dia memukul lengan silla yang masih tertawa mengejek nya.

"Anak tidak tahu diri. Apakah lucu mempermainkan pria tua sepertiku." gerutu penatua Kim ingin memukul Silla dengan tongkatnya.

"Ayah sakit! Aku benar-benar kesakitan... " ada jeda dari kata-kata Silla. Dia beralih menatap penatua itu dengan mata yang menjadi lembut. "Ayah, maafkan aku. Mulai sekarang, aku akan mendengarkan omelanmu dengan patuh "

"Kenapa? Apa kau akan mati dalam waktu dekat?" tanya tuan kim dengan wajah mengeras.

Ibu Dita menangis lebih keras. Tidak lama Suho muncul dari pintu luar. "Apa yang terjadi? Silla, apa kau baik-baik saja?" tanya. Suho semakin panik.

Silla menunjukan wajah teraniaya. "Suho, ayah mengutukku agar mati lebih cepat... Dia sangat kejam padaku." keluhnya seperti anak kecil.

Suho terperangah, wajahnya seketika memerah. Ada kemarahan yang tidak terhindar. "Ayah, kau sangat keterlaluan."

Suara tinggi suho mengejutkan Silla dan nam gill. Terutama oleh Silla. Dia hanya melontarkan candaan tetapi Suho tidak berpura-pura. Dadanya kembang kepis, matanya sangat merah dan hidung terlihat menjadi masam. Seolah amarah yang dia miliki akan menjadi tangis.

"Suho. . ."

"Kenapa ayah melakukan itu? Apa kesalahan Silla padamu? Aku yang sangat mencintai wanita ini. Aku yang   memaksakan dirinya untukku sendiri. Aku tidak pernah. .. Aku tidak akan pernah bisa hidup Tanpanya. Jika ayah ingin mengutuknya, kutuk aku juga. Jangan biarkan dia pergi tanpa membawaku."

pampering my little husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang