Bagian 9

185 48 34
                                    

Seokjin terbangun karena rasa haus, dia pergi dengan rasa kantuk yang pekat.

Setelah mendapatkan satu gelas air, dia berniat untuk kembali ke kamar Tetapi pencahayaan di kamar Haowen menghentikannya. Dia ingat sudah mematikan lampu di kamar Haowen sebelum pergi. Kenapa lampu itu menyala lagi?

Dia pergi dan memeriksa namun keterkejutan menabraknya. Putranya tidak ada di sana. Kamar itu kosong, dan ranjang terasa dingin. Sudah sangat lama ranjang itu tidak di tempati. Dengan kegelisahan dia bergegas keluar dari kamar. Memeriksa setiap sudut yang sebenarnya tidak diperlukan. Rumah itu sangat kecil, tidak ada ruang untuk bersembunyi.

"Haowen! Dimana kamu nak? Jangan membuat ayah takut!" teriaknya di dalam rumah.

Terlalu sunyi, dimana pria kecil itu bisa bersembunyi?

Dia keluar dari apartemen untuk pergi ke pos keamanan.

Seorang pria tua menyedot cerutu Dengan santai, mengamati detail layar pada monitor. "Putramu keluar dari apartemen tiga puluh menit setelah kalian masuk. Sekarang sudah lebih dari tiga jam. Dia pergi dengan Audi r8 vulgar, coba pikirkan siapa kerabat mu yang mengendarai mobil ini dan kemana dia Mungkin akan pergi?"

Seokjin duduk berjongkok dengan frustasi. Bagaimana dia tahu siapa pemilik Audi dengan warna mencolok seperti itu? Dia tidak memiliki kerabat dekat dengan kemewahan yang berlebihan. Pihak ayah? Jangan sebutkan, sejak skandalnya muncul dan pertunangannya dengan Seulgi gagal, dia tidak pernah lagi bertegur sapa. Bagaimana dengan hubungan darah antara Haowen? Apakah mereka perduli? Saat putraku nyaris mati karena demam dan aku tidak memiliki sepeser pun, mereka tidak repot untuk menyetorkan wajahnya sebagai kesopanan, jadi Apakah mungkin putranya akan pergi dengan keluarga dari ayahnya? Jawabannya tentu saja "Tidak!"

Seokjin meraih ponsel di dalam saku celana jogger miliknya, melakukan panggilan cepat.

"Ya, Hyung..."

"Taehyung-a.... Haowen hilang."

"Oke... Siapa yang hilang?"

"Haowen!"

"Eoh Haowen... Dimana dia hilang?"

"Taehyung! Jika aku tahu apakah aku perlu menelpon mu dan meminta bantuan?"

"Agh Kau benar. Jadi apa yang...........
APA?! HAOWEN HILANG? BAGAIMANA DIA HILANG? APA YANG KAU LAKUKAN? BAGAIMANA BISA PUTRAMU HILANG? DIMANA DIA HILANG? MAK.. MAKSUDKU TEPATNYA SEDANG PERGI KEMANA KALIAN HUH?"

"KIM TAEHYUNG! BISAKAH KAU TENANG? DIA PUTRAKU! YANG HILANG ADALAH PUTRAKU KENAPA KAU BEGITU GUGUP MELEBIHI AKU HUH?"

"Eoh.. Hyung kau temanku, aku sudah menganggap putramu seperti adikku. Hyung, aku akan datang ke apartemen, ayo kita cari bersama-sama."
.
.
.
.
.
.

Seokjin berjalan mondar-mandir di depan gedung apartemen, dia sudah sangat khawatir, pasalnya Haowen pergi sejak tiga jam yang lalu dan belum ada kabar apapun. Dia sudah mencoba yang terbaik mulai dari menghubungi polisi dan keamanan setempat tetapi masih tidak ada hasil.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
pampering my little husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang